SBSI Serdang Bedagai Minta APH Usut Bansos Beras Serta Copot Copot Kepala Desa Penggalangan Tebing Syahbandar
sentralberita | Sergai ~ Puluhan masyarakat yang tergabung dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kabupaten Serdang
Bedagai mengelar aksi damai
di Kantor Bupati Serdang Bedagai di Sei Rampah, Kamis 15 Agustus 2024.
Dilokasi, terlihat puluhan orang masyarakat yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) membentangkan spanduk yang berisi tiga tuntutan terkait Kepala Desa, Desa Pengalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten Serdang Bedagai.
Dalam tuntutannya, massa meminta Bupati Serdang Bedagai menyikapi dengan tegas perilaku buruk Kepala Desa Penggalangan yang tidak tahu mau melayani masyarakat Desa Penggalangan dengan sepenuh hati.
Kemudian meminta Kapolres Tebing Tinggi dan Kasat Reskrim untuk mengusut tuntas dengan cepat dan tangkap kepala desa Penggalangan, terkait kasus dugaan penyelewengan bansos pemerintah pusat berupa beras.
Selanjutnya meminta camat Tebing Syahbandar mengklarifikasi terkait rekaman suara kaur desa Penggalangan
yang mengatakan setiap masyarakat yang demo bansos tidak akan dilayani dalam pengurusan surat menyurat.
” Kami meminta kepada
Bupati Serdang Bedagai untuk segera mencopot Kepala Desa Pengalangan dan meminta aparat hukum khususnya Polres Tebing Tinggi mengusut Bansos beras di Desa Pengalangan,” teriak Reymon Berlin Gultom, S.H selaku koordinator aksi.
Berlin menambahkan, bahwa kami melakukan aksi ini mulai tanggal 15-16 untuk masyarakat Desa Penggalangan, dimana aksi ini kami lakukan di kantor Camat, Kantor Bupati dan Kantor Polres Tebing Tinggi.
Adapun tuntutan kami yaitu
tentang masyarakat yang ikut berjuang terkait dana bansos selalu dipersulit terutama surat-menyurat. Selain itu interaksi sosial di masyarakat selalu kontra, ada kubu A dan kubu B.
” Sesuai dengan UU tentang Pemerintah Desa, bahwa kepala desa itu punya hak moral untuk menjaga ketertiban dan kalau bisa mendamaikan,” kata Reymon Berlin Gultom
” Kami memiliki rekaman pembicaraan salah
satu warga terkait membuat surat tak mampu, namun ada seorang kaur desa mengeluarkan bahasa bahwa perintah atas camat, namun setelah saya koordinasi dengan camat bahwa tidak ada. Karena hingga saat ini saya masih komunikasi dengan baik oleh Camat,” ujarnya.
Namun, lanjut Reymon Berlin Gultom, etika baik dari pada kaur desa Penggalangan ini tidak ada, sehingga disisi lain kami merasa jenuh tentang perjuangan kami baik di proses penyidikan di Tipikor II Polres Tebing Tinggi.
Kemudian kami juga melakukan aksi ini ada tiga tempat yaitu di Kantor Camat, tuntutannya yaitu mencopot maupun mendesak kaur desa atas nama Ade Irma, karena sering selalu mendapatkan pengaduan dari masyarakat tidak bagus.
” Tadi sempat ada bentrok sedikit di kantor Camat yaitu terkait mempertegas kepala desa Penggalangan, kami memastikan adanya dugaan provokator pihak kepala Desa. Dan kami meminta copot kepala desa,” tegas Reymon Berlin Gultom
” Kami juga meminta Polres Tebing Tinggi, agar cepat melakukan penyelidikan terkait laporan kami. Karena laporan kami dari bulan Febuari sampai Agustus belum tuntas,” tambahnya.
Untuk terkait laporan tersebut, Reymon Berlin Gultom menyampaikan bahwa laporan tersebut atas dugaan penyelewengan bansos beras,
ada dugaan kuat sebanyak 180 orang,” pungkasnya.
Masa aksi damai diterima oleh Asisten I Setdakab Nina Hutabarat didampingi Kasat Pol PP, Muhammad Wahyudhi
dan Kasat Intelkam AKP Siswoyo, Kapolsek Firdaus AKP, Andi Sujendral dan Puluhan Personel Polres Sergai dan Satpol PP Pemkab Sergai. (SB/ARD).