Dampak Galian Tambang,BPBD Madina Ingatkan Potensi Bencana Di Hutabargot
sentralberita | Madina ~ Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Mandailing Natal ( Madina) Mukhsin Nasution melalui Kepala bidang program bencana BPBD Pangeran Hidayat mengingatkan warga akan dampak bencana alam yang sangat tinggi akibat lobang Galian tambang yang ada di puncak – puncak pegunungan seputaran kecamatan Hutabargot.
“Di Hutabargot ini lobang – lobang galian tambang yang ada di perbukitan sini sangat berbahaya,sangat mengancam, karena itu kita harus tetap waspada”, ucap Kabid Program bencana BPBD Madina Pangeran Hidayat saat membuka acara sosialisasi Komunikasi, informasi dan edukasi dan gempa bumi tahun 2024 diselenggarakan di aula kantor kecamatan Hutabargot, Rabu (5/6/2024), sembari membuka acara.
Mantan camat Kotanopan itu menambahkan, bencana tidak dapat dihindari, namun bisa diantisipasi dan diminimalisir, tambahnya seraya menambahkan dampak banjir juga menjadi suatu ancaman berbahaya.
“Persoalan banjir juga menjadi hal yang sangat penting, kita tidak bisa menghalangi terjadinya bencana, tapi kita bisa mengetahui hal hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghindari dampak yang terlalu besar”, ungkapnya.
Acara sosialisasi tersebut diikuti puluhan peserta dari seluruh perwakilan desa yang ada di kecamatan Hutabargot.
Camat Hutabargot Setyaning Maryani dalam sambutannya meminta kepada peserta sosialisasi agar benar – benar memahami apa yang disebutkan nara sumber.
Ia juga berpesan agar peserta tidak sungkan untuk bertanya sehingga apa – apa yang muncul dalam dialog akan sangat bermanfaat.
Sementara narasumber dalam kegiatan tersebut Mulia Raja, dalam paparannya mengajak pasa peserta agar memahami apa apa saja yang harus dilakukan saat ada bencana.
Ia juga mengajak peserta melakukan berbagai peragaan apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana.
” Jadi meskipun anda pandai berenang, anda harus memakai alat bantu, karena seperti apa bencana yang datang kita tidak bisa memprediksi, semua datang secara tiba – tiba”, pungkasnya. ( FS)
