Sebanyak 151 Pendekar Bertarung di Arena Porkot Medan 2023

sentralberita|Medan~Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan XIII/2023 cabang olahraga (Cabor) pencak silat diikuti 21 kecamatan se-kota Medan. Sebanyak 151 pendekar bertarung untuk unjuk prestasi yang digelar di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Ujung Medan pada Selasa (22/8/2023) dan Rabu (23/8/2023)

Ketua KONI Medan Drs Eddy Sibarani, M.Si mengatakan hari ini cukup berbahagia melihat pertandingan antar pendekar yang mewakili kecamatan masing-masing sangat seru dan sengit serta berimbang. Hal ini terlihat motivasi para pendekar untuk memenangkan pertandingan dengan menjunjung tinggi sportivitas.

“Kita melihat ada perubahan cabor pencak silat Porkot Medan tahun ini para pesilat berambisi untuk meraih prestasi. Diharapkan pada Porkot tahun ini dapat melahirkan pesilat yang handal dan berkualitas serta memiliki mental juara”, papar Eddy di Gelanggang Remaja Medan, Selasa (22/8/2023)

Eddy mengapresiasi setinggi-tingginya kepada pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) kota Medan beserta jajaran panitia bekerjasama dengan KONI Medan yang menggelar pesta olahraga tahunan kota Medan yang ke XIII

Apalagi Eddy menilai bahwa Cabor pencak silat ini merupakan salah satu cabor unggulan prioritas bagi prestasi olahraga kota Medan

Ketua Umum IPSI Kota Medan, AKBP (Purn) Enjang Bahri, SH, MH melalui Sekretaris Sri Nila Kesumawati mengatakan Cabor pencak silat diikuti 21 kecamatan dan sebanyak 151 pendekar yang terdiri 100 putra dan 51 putri unjuk prestasi

Selain itu, wanita yang disapa Cici ini menjelaskan pada Porkot tahun ini mempertandingkan 16 nomor pertandingan putra dan putri. Pada penutupan cabor pencak silat akan dimeriahkan dengan debush

Cici menuturkan Porkot Medan yang merupakan program rutin tahunan KONI Medan, bukan hanya sebagai evaluasi terhadap pembinaan prestasi olahraga pencak silat, tetapi melalui ajang Porkot Medan ini memberikan ruang bagi pesilat-pesilat kota Medan untuk menambah jam terbang pengalaman pertandingan, sehingga para pendekar terus diasah prestasinya melalui Porkot Medan maupun kejuaraan-kejuaraan lainnya.

“Porkot Medan ini juga merupakan upaya pembinaan prestasi cabor pencak silat. Apalagi prestasi tidak bisa diraih secara instan, melainkan memerlukan waktu yang cukup panjang dengan diawali dari program kerja yang harus terencana, terarah, terukur, berjenjang dan berkesinambungan”, tutup wanita yang dilahirkan 53 tahun silam ini. (SB/01)