Reses Tiga Sesi Edi Saputra, Warga Medan Ternyata Masih Banyak Belum Pernah Samasekali Terima Bantuan Pemerintah

sentralberita|Medan~Anggota DPRD Kota Medan, Edi Saputra, ST melaksanakan Reses Masa Sidang IITahun ke IV Tahun Anggaran 2023 tiga sesi di tiga tempat yakni, Jumat (19/5/2023 sore di Jalan Bendungan IV, Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas, Sabtu(20/5/2023) sore di Jalan Cangkuk III, Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai dan Minggu (21/5/ 2023) di Jalan Mandala By Pass Kelurahan Tegal Sari Mandala I, Kecaatan Medan Denai.
Reses tiga hari di tiga tempat yang kebanyakandari kalangan ibu-ibu itu, masyarakat yang hadir menyampaikan berbagai aspirasi, keluhan, pertanyaan dan permohonan bantuan.

Anggota DPRD Medan dari Faraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) ini menjelaskan, tujuan Reses untuk menerima/menyerap aspirasi masyarakat yang akan digodok dan dibahas di DPRD Medan.
Setelah itu diparipurnakan untuk disahkan lalu dijalanjalankan/dikerjakan pada tahun berikunya. Terhadap aspirasi langsung yang disampaikan maupun melalui lembar aspirasi yang diberikan, dirinya bertekad berjuang menyahutinya dan memberikan solusi sesuai kemampuannya di DPRD Medan.
“Saya bertekad memberikan yang terbaik kepada masyarakat sebagai konsekuensi amanah yang diberikan masyarakat sehingga saya menjadi anggota DPRD Medan dan tak mau dibilang lupa kacang pada kulitnya, setelah menjadi DPRD lupa kepada masyarakat,”tuturnya.

“Pokoknya, semua keluhan yang disampaikan langsung dalam Reses ini saya catat dan tolong isi lembaran aspirasi yang sudah disediakan, akan saya bawa ke Dewan untuk dibahas bersama anggota Dewan lainnya.”ujarnya.
Belum Pernah Terima Bantuan
Dari tiga sesi tiga hari menyerap aspirasi masyarakat pada umumnya kebanyakan terkait keluhan masyarakat, belum pernah menerima bantuan dari pemerintah samasekali , meski diakui mereka sangat layak dan sangat-sangat membutuhkan untuk meringankan beban hidup yang dialami.

Di Jalan Cangkuk III, Kelurahan Tegal Sari Mandala III tercatat sebanyak 15 orang yang memberikan tanggapan dan keluhan. Bahkan salah seorang diantaranya menagis sedih dengan linangan air mata dan terputus-putus tidak kuat menyampaikan kesedihannya ketika orangtuanya yang sangat membutuhkan bantuan tak pernah sama sekali dapat dari pemerintah walau didengarnya banyak bantuan yang dugulirkan pemerintah.
“Kami sama sekali tak pernah menerima seperti PKH, KIS, BPJS, hingga UMKM. Saya berharap pemerintah di lingkungan peka dalam melihat kondisi masyarakatnya, yang masih banyak dalam kondisi susah namun luput dari penerimaan bantuan dari program pemerintah,”ujar Ida
Sebagai berstatus mahasiswi menyampaikan kondisi kehidupan yang dialaminya kesehariannya. Selain harus membiayai dirinya sendiri, juga mengaku sebagai tulang punggung keluarganya. Usai menyampaikan kesediannya dia pun terduduk lemas sambil mengusap air matanya.

Hal senada disampaikan warga mengaku bernama Devi, dan Ediwati beralamat di Jalan Bromo Medan, dimana keduanya sudah berulang kali memohon kepada pemerintah tempatnya tinggal seperti PKH hingga BPJS, yang sebelumnya disebutkan pihak lingkungan namanya sudah masuk di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial namun hingga kini belum ada menerima bantuan.
Di Jalan Bendungan IV, Kelurahan Bangun Mulia, Kecamatan Medan Amplas, Jumat (19/5), seorang warga mengaku bernama Arman berdomisili di Jalan Seksama Kelurahan Siti Rejo III, Kecamatan Medan Amplas menyampaikan kepada Edi Saputra agar membantu nasib dialami seorang anggota keluarganya.
“Saya mohon kepada pak Edi Saputra agar membantu saya, dimana anak saya saat ini berusia sebelas tahun sebagai seorang penyandang disabilitas, membutuhkan alat untuk membantu mempermudah pendengarannya. Sebab saya sudah berobat, dimana anak saya kesulitan mendengar sehingga berimbas terganggu juga berbicara,”katanya.

“Saat berobat ke rumah sakit, mereka menyatakan anak saya seharusnya segera menggunakan alat bantu pendengaran, demi mempermudah komunikasi. Dimana alat tersebut katanya harganya sekitar Rp10 juta,”imbuhnya.
Untuk itu, Arman mengaku bingung dan kesulitan untuk memenuhi dan memperoleh alat bantu pendengaran tersebut. “Bagaimana mungkin pak saya bisa membeli alat tersebut yang biayanya sangat mahal. Apalagi pihak rumah sakit menyatakan, jika anak saya tidak segera dibantu dengar akat pendengaran tersebut akan semakin parah nantinya pendengaran dan bicaranya,”ujar Arman yang mengaku kesehariannya sebagai seorang penarik becak tersebut.
Sedangkan seorang warga mengaku bernama Arianto berdomisili di Kelurahan Bangun Mulia, pada pertemuan itu berharap kepada Edi Saputra agar menjembatani ke Pemko Medan untuk renovasi pembangunan masjid yang ada di kelurahan tersebut.

“Sebab sejak masjid yang ada di Bangun Mulia ini sejak didirikan, hingga saat ini belum pernah direnovasi. Jadi kami mohon kepada pak Edi Saputra agar membantu kami. Sehingga para jamaah nantinya bisa lebih nyaman lagi beribadah ke masjid,”katanya.
Pada pertemuan reses itu, aspirasi warga lainnya umumnya meminta kepada pemerintah agar menyalurkan dan memasukkan warga kurang mampu hingga janda bisa menerima bantuan PKH, KIS, KIP, BPJS hingga UMKM.
“Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih kepada pak Edi Saputra yang telah membantu anak saya saat berobat ke rumah sakit. Namun saya mohon kembali kepada pak Edi, dimana saat ini saya seorang janda begitu juga ibu saya dan saya memiliki tiga anak, dimana saya sangat kesulitan.

Untuk itu saya mohon kepada pak Edi Saputra agar bisa mengusahakan saya bisa menerima bantuan PKH dari pemerintah,”kata Putro Sofiani, mengaku warga Jalan Pertahanan Gang Sentosa.
Terdata Lengkap dan Sinkron
Menanggapi aspirasi disampaikan warga, Edi Saputra menyatakan akan sebisa mungkin memperjuangkan aspirasi disampaikan warga untuk diproses oleh pemerintah khususnya Pemkot Medan.
Namun ditegaskan anggota DPRD Medan dari Dapil IV Medan Kota, Medan Denai, Medan Area dan Medan Amplas ini agar kalangan masyarakat memiliki kelengkapan data atau adminduk (administrasi kependudukan) diantaranya KK dan KTP, buku nikah, akte kelahiran dan lainnya. KK dan KTP yang terbaru sistem online dan harus sinkron jangan salah penulisan nama antara data yang satu dengan data lainnya jangan berbeda walau satu huruf dan terdaftar dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)

Sebab, lanjut Edi Saputra, salahsatu persyaratan seorang warga agar bisa menerima sejumlah bantuan dari pemerintah mulai dari PKH, KIP, KIS, BPJS hingga UMKM, harus memiliki data (adminduk) yang online.
Untuk itu bagi warga yang saat ini data kependudukan masih yang lama atau belum online, agar datang saja mengurusnya Ke RumahPeduli Edi Saputra di Jalan Mandala. “Bisa saja bapak ibu yang selama ini belum menerima bantuan apapun itu dari pemerintah, disebabkan datanya belum online ke pemerintah,”kata Edi Saputra yang juga Sekretaris Fraksi PAN DPRD Medan.
Sebelumnya Sekretaris Kelurahan Bangun Mulia, Jos Hutabarat mengapresiasi kegiatan reses dilakukan Edi Saputra dan berharap penyerapan aspirasi rakyat ini dapat membantu pembangunan di kelurahan yang dipimpinnya. “Marilah kita bersama sama membangun Kelurahan ini lebih baik dan maju lagi,”katanya.
Diakhir pertemuan Edi Saputra menyerahkan Adminduk warga yang diurusnya secara gratis dan mengingatkan warga agar menyampaikan ke warga di sekitar rumahnya masing –masing tentang kelengkapan Adminduk dan hanphonenya 24 jam melayani urusan masyarakat termasuk untuk berobat ke Rumah Sakit.
Dia pun mengingatkan warga baik pada Pemilihan Legislatif , Pilkada, Pilpres sebisanya tidak menerima money politik dan saling menjelekkan, karena akan sulit perbaikan ke depan dilakukan seorang pemimpin jika masyarakatnya gampang dininabobokkan money poltik (SB/01)