BKPRMI Medan Perjuangan Bedah Buku Dari Ujung Kota

Acara bedah buku “Dari Ujung Kota, Semangat Dakwah Menuju Kota yang Berkah”, di Masjid Al Huda, Jalan Mesjid Taufik, Medan Perjuangan, Jumat malam (3/3/2023).

Medan- Dewan Pimpinan Kecamatan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPK BKPRMI) Kecamatan Medan Perjuangan menggelar bedah buku “Dari Ujung Kota, Semangat Dakwah Menuju Kota yang Berkah”, di Masjid Al Huda, Jalan Mesjid Taufik, Medan Perjuangan, Jumat malam (3/3/2023).

Ketua BKPRMI Medan Perjuangan Fahmi Aulia Nasution, SPd menjelaskan kegiatan bedah buku diadakan untuk meningkatkan semangat membaca dan menulis di kalangan remaja masjid.

“Kegiatan ini juga merupakan perdana bagi kami DPK BKPRMI Medan Perjuangan yang bekerjasama dengan Akhi Islahuddin sebagai penulis buku,” ujarnya.

Fahmi mengapresiasi pihak BKM Al-Huda dan masyarakat serta remaja masjid yang sangat antusias terhadap kegiatan ini dibuktikan dengan kehadiran bersama baik remaja maupun para jamaah dewasa mendengarkan kajian.

Ia pun berharap masyarakat dan remaja di sekitaran masjid kecamatan Medan Perjuangan agar memiliki peran aktif dalam menghidupkan nilai-nilai keislaman dan semangat tinggi dalam mewujudkan kota yang berkah khususnya di kota Medan.

Baca Juga :  Beri Testimoni dalam Buku Kapolda Sumut, Pj Gubernur: Kepemimpinan Itu Ilmu dan Seni

Sementara, Ketua BKM Al Huda, Rendy Yuzi Andika Harahap kegiatan ini merupakan wujud nyata peran masjid dalam meningkatkan literasi masyarakat.

“Buku Dari Ujung Kota ini merupakan buku koleksi perpustakaan masjid kami yang ke 601,” ujar Ketua BKM Termuda di Kota Medan itu.

Acara bedah buku tersebut diikuti jamaah masjid dan remaja Masjid dari Kecamatan Medan Perjuangan dihadiri oleh Penulis Buku Islahuddin Panggabean dan pembedah buku, Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kota Medan Buya Rafdinal S.Sos MAP

Buya Rafdinal menjelaskan pesan buku ini dijelaskan sebuah kota yang berkah tidak hanya dilihat dari segi fisik semata tetapi bagaiamana penduduknya bahagia dengan nilai-nilai keimanan.

“Penulis membahas beragam tema terutama terkait masalah perkotaan yang berkah serta bagaimana penduduknya beriman dan bertaqwa agar mengundang keberkahan dari Allah,” ujar tokoh Sumatera Utara ini.

Baca Juga :  Barang Kloter 15 Madina Tertinggal Aman, Ahmad Qosbi: Jemaah Haji dari Tanah Suci Seperti Anak Baru Lahir

Selain itu, lanjut Buya Rafdinal, sebuah Kota dalam pembangunannya jangan pernah meninggalkan nilai-nilai agama apalagi merusak simbol kehormatan agama seperti masjid. Hal ini yang perlu menjadi catatan pemerintah dan masyarakat.

“Kota Medan maupun Provinsi Sumatera Utara dalam pembangunan tidak boleh malah mengorbankan seperti menggusur masjid. Dalam 20 tahun terakhir tercatat, Kota Medan ialah kota besar terbanyak yang merubuhkan masjid dengan alasan pembangunan. Ini sangat disayangkan,” pungkasnya.

Sementara itu, penulis buku yang juga Sekretaris PD Mathla’ul Anwar Kota Medan, Islahuddin mengajak para kader BKPRMI untuk semangat menulis.

“Sebagai salah satu pemikul beban dakwah, para remaja masjid harus juga aktif menulis,” ujarnya.

Salah satu inspirasi yang diambil menjadi judul buku ialah sosok lelaki dari ujung kota yang diceritakan dalam QS Yasin yang sering dibaca masyarakat Indonesia.

“Sosok Habib an-Najar memiliki semangat dakwah untuk mengajak masyarakatnya beriman kepada Allah dan mentaati Rasul,” ujarnya.(01/red)

-->