Diskusi Kelompok Kebencanaan, Ini Lima Pokok Bahasannya

sentralberita|Medan~ Berkumpulnya para ahli dan aktivis pastilah membicarakan ide dan gagasan-gagasan untuk kesejahteraan masyarakat.
Demikian juga yang dilaksanakan di ITC Taman Cadika Medan Johor Senin 10 Oktober 2022.
Kami menamakan pertemuan ini dengan “Diskusi kelompok lintas disiplin ilmu”.
Para ahli dan aktivis yang hadir diantaranya, Dr. Kuswandi Ahli Hydrologi, Prof. Rahmad Wida Sembiring ahli IT, Eldrian Mahasiswa S3 Bidang Ilmu Komputer dan Informatika bidang kebencanaan, serta Ketua Komunitas Siaga Bencana, Benny Y Purnama.
Topik permasalahan yang dibahas mencakup berbagai aspek menyangkut kondisi fisis Provinsi Sumatera Utara dan khususnya kota Medan.
Ada lima butir pokok bahasan yang mencuat dalam diskusi ini.
Pertama, dalam diskusi ini Kurangnya informasi dan data PRIMER.
Kedua, Kurang Maksimalnya dalam menggunakan Blueprint (as built drawing MUDP Project) yg Sudah pernah ada dalam pekerjaan Drainage.
Ketiga, Perlunya merencanakan dan membuat Reservoir atau Cadangan Air tanah untuk mengantisipasi Climate Change dengan menggali System/teknologi yg sudah ada dengan cara melakukan pemeliharaan perangkat yang sudah ada.
Keempat, Perlu adanya Dokumenter tentang Drainage System peninggalan Belanda.
Dan terakhir dan tidak kalah pentingnya Perlu mensosialisasikan untuk menjaga Saluran Drainage dan Cadangan air yg bersejarah, sebagai Laboratorium dan Penelitian Ilmu Hydrologi atas pemekaran kota dan demografi nantinya.
Langkah-langkah strategis yang akan diambil adalah melakukan pertemuan/audensi dengan Para Pemangku Kepentingan dalam hal ini yang sangat mendesak dilakukan dengan Kepala BPBD Sumatera Utara, mengingat betapa “Pentingnya Menjaga Ketersediaan Air” semenjak ditemukannya beberapa sistem/teknologi pencadangan air tanah yang sudah diterapkan pemerintahan Belanda tanpa mengganggu adanya pemekaran sebuah kota nantinya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melalui Dinas Komunikasi dan Informasi mengingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Sumut pada bulan Oktober 2022, ini tentunya menjadi perhatian dan mengambil langkah-langkah strategis dalam mitigasi bencana. (Oleh : Abdul Aziz, ST, Pemerhati sosial dan lingkungan).