Kredit Macet di Sumut Meningkat
Doddy Zulverdi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara pada acara Bincang Bareng Media (BBM) yang digelar BI di kantornya Jalan Balai Kota Medan Jumat (40/9/2022).(f-wie)
sentralberita | Medan ~ Meski risiko kredit meningkat namun ekonomi Sumut tetap terjaga.Risiko kredit macet di Sumatera Utara mengalami peningkatan meskipun masih terbatas, tercermin dari peningkatan Non Performing Loan (NPL) dari Triwulan II-2022 sebesar 2,43 persen menjadi 2,56 persen pada Agustus 2022.
“Peningkatan NPL terutama didorong oleh peningkatan rasio NPL baik kredit produktif maupun konsumtif,” kata Doddy Zulverdi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara pada acara Bincang Bareng Media (BBM) yang digelar BI di kantornya Jalan Balai Kota Medan Jumat (40/9/2022). Saat itu dia didampingi wakilnya Ibrahim.
Di sisi lain, upaya perbaikan kualitas kredit pada debitur terdampak Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit tercatat telah melewati puncaknya dan berangsur melambat.
Lebih lanjut, UMKM mendapatkan prioritas dalam alokasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun ini sebagai wujud keberpihakan dan dukungan Pemerintah bagi sektor UMKM yang sangat terdampak selama masa pandemi.
“Meski risiko kredit meningkat namun ekonomi Sumut tetap terjaga,” katanya.
Perkembangan Ekonomi Sumatera Utara
Menurutnya, Peningkatan NPL terutama didorong oleh peningkatan rasio NPL baik kredit produktif maupun konsumtif. Di sisi lain, upaya perbaikan kualitas kredit pada debitur terdampak COVID-19 yang dilakukan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit tercatat telah melewati puncaknya dan berangsur melambat,” ujarnya.
Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit meningkat di tengah relatif melambatnya DPK sehingga mendorong intermediasi perbankan (LDR) per Agustus 2022 naik menjadi 85,4 persen (yyioy).
Doddy mengatakan kredit korporasi secara tahunan juga mengalami kenaikan dari 7,7 persen (yoy) pada triwulan II-2022 menjadi 8,9 persen (yoy) yang diindikasikan tidak terlepas dari masih berlanjutnya tren pemulihan ekonomi di Sumatera Utara.
.
“Disamping itu, kinerja kredit UMKM juga mengalami kenaikan dari triwulan sebelumnya meski diikuti oleh kenaikan risiko kredit. Lebih lanjut, kredit rumah tangga juga meningkat didorong oleh kenaikan pada kredit kendaraan bermotor,” katanya. (Wie)