Milad Pengajian Arafah yang ke-17 dengan Muhasabah Diri

Milad ke-17 tahun Pengajian Arafah sekaligus Pelantikan Pengurus baru Periode 2021-2023 diadakan Selasa, 14/12. (F-ist)

sentralberita|Medan~Dalam rangka Milad ke-17 tahun Pengajian Arafah sekaligus Pelantikan Pengurus baru Periode 2021-2023 diadakan Selasa, 14 Desember 2021 di salah satu hotel di Jl Darusallam.

Hadir pada acara itu Guru besar Ilmu Tasawuf Fakultas Ushuludin Studi Islan UIN SU, Al Ustadz Prof. DR. Mudzakir MA, yang memberikan Tausyah dengan tema Muhasabah Diri Dengan Bertambahnya Usia.

Dimana yang sangat penting kita diingatkan bahwa setiap orang akan dimintai pertanggung jawabannya tentang umur yang sudah dianugerahkan kepada kita.

” Muhasabah diri membentuk pribadi kita lebih baik lagi, mencintai diri sendiri sebagai hal yang positif tentu nya dan mengorek diri dan bersyukur atas segala yang telah diterima selama ini dari Allah Swt.Aamiin,” kata Ketupat ( Ketua Panitia ) Titiq Sukedi.

Menurut Al Ustadz Prof DR Mudzakir MA dalam Tausyah ada lima kepentingan utama yang harus senantiasa terjaga dalam Muhasabah diri diantaranya.

” Pertama hifz al-din
syariat Islam melindungi hak manusia untuk beragama dan menjalankan ajaran agama dan menjalankannya, kedua Hifz Al- Nafs yakni syariat Islam melindungi hak hidup manusia,” kata Prof Muzakir, pria kelahiran Lhokseumawe.

Lalu, Ketua Lembaga Konsultan Tasawuf Qurani Terapi Hati Meraih Berkah ini, yang ketiga yakni syariat Islam melindungi akal atau Hifz al aql dan menjaga kecerdasan manusia serta hak- hak untuk menyampaikan pendapat dan kecerdasan untuk kemaslahatan manusia.

Menurut Prof Muzakir, yang ke-empat yakni syariat Islam menjaga kelangsungan generasi dan kehormatan diri atau hifz al-nasl wa al ardh.

Lalu, yang kelima yakni syariat Islam melindungi hak kepemilikan dan harta benda atau hifz al-mal.

Baca Juga :  Bupati Labura Lepas JCH Kloter 7, Jaga Nama Baik Bangsa kepada Dunia, Semoga Menjadi Haji Yang Terbaik

Menurut Prof Muzakir, usahakan ibu- ibu para Jemaah untuk bangun pada malam hari untuk melaksanakan Salat Sunah Tahajud mohon ampun pada Allah,” karena Salat di persetiga malam itu darah kita masih fress dan kita bisa kontak langsung dengan Sang Pencipta.”

Walaupun, kata Prof Mudzakir, kita punya masalah berat tapi tetaplah kita bermuhasabah sehingga kita merasa diri kita ini kecil dan tidak punya apa-apa.

” Muhasabah itu artinya curhat pada Allah. Jadi biasakanlah Muhasabah diri dengan cara berdialog dengan Allah. Apalagi kaau seorang istri Salat Tahajud serta membangunkan suami dan anak-anaknya itu luar biasa. Sehingga seorang istri itu tidak hanya sendiri melakukan nya,” jelas Prof Muzakir menambahkan Salat malam itu membuat emosional kita lebih bagus dan terjaga.

Menurut Prof Muzakir dengan bertambahnya usia kita jadi sadar dengan semakin dekatnya kita dengan kematian dan ruang waktu kita juga semakin terbatas.

Namun, usia kita sudah ditentukan Allah. Cuma, persoalannya bagaimana dengan umur kita apa yang sudah kita perbuat hari ini untuk bekal kita nanti.

Lihatlah saldo amal kita, tambah Prof Muzakir, apa yang sudah kita lakukan dan apa yang masih harus diamalkan. Sehingga umur itu adalah kebaikan dan karya seseorang yang akan dikenang orang sepanjang masa.

Manusia, kata Prof Muzakir masuk syurga itu bersama rombongannya. ” Makanya berkumpul lah ibu-ibu dnegan orang-orang yang Soleh.Bersahabat itu karena Allah. Maka mulai sekarang carilah rombongan teman Syurga.

Penulis buku Cahaya Ramadhan di Langit Eropa ini mengaku sebaik-baik rumah yakni rumah yang menghidupkan Salat berjamaah, Tadarus Alqur’an serta makan bersama,” tutup Prof Muzakir.

Menurut Ketua Pengajian Arafah yang baru, Waty Badar mengatakan Pengajian Arafah sendiri idenya dari dia dan temannya Widya yang setiap hari menunggui anak mereka di sekola Pertiwi.

Baca Juga :  Pj Gubernur Sumut Buka Puasa Bersama Kaum Duafa dan ART

” Daripada bengong dan bercerita yang tidak berfaedah. Apa salahnya kita membentuk Pengajian. Maka terbentuklah Pengajian ini pada tanggl 8 Agustus, 17 tahun yang lalu,” kata Waty mengaku awalnya anggota cuma 19 orang tapi seiring perjalanan waktu anggota sekarang sudah mencapai 100 orang.

” Untuk ke depannya, Pengajian ini akan terbuka untuk umum. Yang mana Pengajian akan diadakan dari Masjid ke Masjid,” ujar Waty menambahkan siapa saja bisa bergabung dengan biaya pendaftaran sebesar rp 50 ribu seumur hidup dan tanpa dipungut uang iuran.

” Kami memiliki 40 orang Komite/Pengurus dan In Shaa Allah dengan banyaknya komite Pengajian ini bisa terus berjalan,” ungkap Wati didampingi Sekretaris Evi Narta.

” Alhamdulillah usia Pengajian ini sudah berjalan ke usia 17 tahun. Itu semua karena kami ada hati dan ada rasa serta cinta dan ada rasa tanggung jawab pada Pengajian ini. Apalagi mencapai usia 17 tahun bukan sesuatu yang mudah pasti ada gejolak rasa. Karena kami merasa satu keluarga kami anggap hal seperti itu lumrah. Sehingga kami semua kompak dan solid,” ujar pengusaha bakery Mama Wats.

Karena Pandemi, rutinitas Pengajian sempat terhenti selama 2 tahun. Namun,” Alhamdulillah, Pengajian akan aktif kembali tahun depan. Setiap selasa minggu ke-2.

Acara juga dihadiri oleh beberapa Pengajian lainnya seperti Pengajian IM3, HmC, Syuhada, MT An Nur, MT Aisyah, Pengajian PUAN dan ibu Roslely Siregar.

Selamat buat Pengajian Arafah untuk Miladnya yang ke-17 tahun. Semoga semakin sukses…Aamiin.

( Debbi Safinaz )

-->