Harga Naik, Kredit Perkebunan Sawit dan Karet Tumbuh Positif

Soekowardojo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara Rabu (15/12).   (F-wie)

sentralberita | Medan ~ Penyaluran kredit turut tumbuh pada seluruh sektor utama. Hal ini mengindikasikan beberapa pelaku usaha sudah mulai melakukan pembiayaan untukbisnisnya disamping indikasi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang turut bertumbuh. 

 “Lebih dalam lagi, kredit perkebunan sawit dan karet juga menunjukkan pertumbuhan positif yang didorong naiknya harga komoditas CPO dan rubber internasional,” kata Soekowardojo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara Rabu (15/12).   

Ia mengatakan  sampai Oktober 2021, perbankan di Sumatera Utara menyalurkan  kredit sebesar Rp237,2 triliun, meningkat dibanding posisi sama tahun di 2020 sebesar Rp230 triliun dan  naik September 2021 sebesar Rp230,3 triliun.
   Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara Soekowardojo mengatakan hal itu kepada wartawan Rabu (15/12).  Ia menyebut penyaluran kredit perbankan mengalami pertumbuhan (-0,45 persen -> 3,11 persen) didorong oleh bertumbuhnya seluruh jenis kredit, baik modal kerja, investasi, maupun konsumsi.     

Di sisi lain, katanya, risiko gagal bayar (NPL) tercatat menurun hingga 2,97 persen dari sebelumnya 3,02 persen pada TW III-2021.”Pembayaran kredit tergolong lancar, pada Oktober 2021 dimana non performing loan (NPL) 2,97 persen.   

Soeko menjelaskan pangsa kredit paling besar untuk Modal kerja 48,3 persen, investasi 24,6 persen dan konsumsi 27,1 persen.   Penyaluran kredit korporasi juga meningkat (-4,5 persen – 2,2 persen). Hal ini didorong oleh pertumbuhan seluruh kelompok yang cukup signifikan, menunjukkan sudah mulai membaiknya dunia usaha. Kelompok kredit modal kerja, investasi dan konsumsi mengalami pertumbuhan yang  mendukung pertumbuhan kredit korporasi secara agregat.(wie)