Bangunan Tanggul Pemko Medan Mengecewakan, Banjir Rob Melanda Kampung Nelayan
Banjir air pasang (rob) kembali melanda warga Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.(f-tc)
sentralberita | Medan ~ Banjir air pasang atau rob kembali melanda warga Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.
Warga mengaku, sejak dua hari yang lalu, banjir rob yang datang lebih tinggi dari biasanya.
“Tingginya sudah sekitar paha orang dewasa. Ini lebih tinggi dari biasanya,” ujar Khaidir, warga Kampung Nelayan Indah, Minggu (7/11/2021).
Khaidir mengatakan, dirinya kecewa dengan pembangunan tanggul yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan.
Sebab, tanggul penangkal banjir rob yang dibangun di Kampung Nelayan tidak tuntas dan membuat banjir rob semakin tinggi melanda daerah pesisir tersebut.
“Kami menduga ini karena tanggul yang dibangun itu setengah-setengah, sehingga membuat volume air yang masuk ke pemukiman kami semakin tinggi,” ucapnya.
Dikatakan Khaidir, dengan kondisi Kampung Nelayan saat ini, pihaknya sangat berharap adanya perhatian dari Pemko Medan.
Saat ini, terangnya, warga Kampung Nelayan kesulitan untuk membeli keperluan makan sehari-hari karena tingginya banjir rob.
“Seharusnya sudah layak didirikan dapur umum di sini. Karena sudah sulit kemana-mana juga, untuk beli makanan, itu kan kebutuhan dasar, kami berharap perhatian pemerintah,” ungkapnya.
Khaidir juga mengatakan pembangunan tanggul yang dijanjikan Wali Kota Bobby Nasution di Kampung Nelayan hanya berlangsung setengah jalan.
Alat berat untuk membangun tanggul sudah ditarik padahal pekerjaan tanggul belum selesai.
“Itu tanggul harusnya diperbaiki targetnya sampai selesai. Dari awal memang masyarakat resah kalau air pasang, Kampung Nelayan dilanda banjir lebih buruk lagi,” katanya.
Menurut Khaidir, pengerjaan tanggul di Kampung Nelayan memang memakan waktu cukup lama. Karena harus menunggu tanah yang ditimbun mengeras.
“Itu kan tanahnya tanah lumpur yang diangkat jadi harus nunggu kering dulu. Jadi beko itu banyak istirahat lah, karena tunggu kering dulu baru dikerjakan,”
“Ternyata, belum selesai, beko sudah ditarik kembali. Alasannya, kontrak dengan BWS telah selesai, sementara tanggulnya belum selesai,” ujarnya.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, Ferri Ichsan mengatakan pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Kementrian Pekerjaan Umum untuk menanggulangi banjir rob di Medan Utara.
“Pemerintah Kota Medan terus melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum agar mempercepat proses pembangunan tanggul banjir rob Belawan,” ucapnya.
Dikatakannya, tahun ini sedang proses finalisasi di Kementerian PU untuk melakukan pembangunan tanggul banjir rob.
“Pada tahun ini sedang difinalisasi perencanaan pembangunan tanggul banjir rob oleh pihak kementerian Pekerjaan Umum,” katanya.
“Dinas PU sendiri nanti apabila telah terbangun tanggul banjir rob, akan melakukan perbaikan sistem drainase di Belawan serta menyediakan pintu-pintu klep pada outlet drainase,” pungkasnya. (Tc)