Mencari Sumber Migas Baru, PT. PHE Akan Lakukan Pengeboran Lepas Pantai Aceh Timur

sentralBerita | Aceh Timur ~ PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berencana akan memulai melakukan pengeboran eksplorasi perdana, di wilayah kerja Blok NSO (North Sumatera Offshore) Aceh.

Lokasinya terdapat di perairan Selat Malaka lepas pantai Aceh Timur, Aceh Utara, dan Lhokseumawe.

“Minyak dan gas menjadi target kita dalam eksplorasi tiga sumur di lepas pantai yang letaknya 80-90 mill dari bibir pantai PPN Idi, Aceh Timur,” kata Drilling Project Coordinator PHE NSO Lutfy Faluthi Firdaus di Aceh Timur, Jumat (3/9/2021).

Pengeboran dalam rangka mencari sumber migas baru ini, setelah PT PHE melakukan seismic pada 2019, dan telah menemukan sejumlah titik potensial yang memiliki cadangan migas.

Ia mengatakan pihaknya telah mengajukan rencana kerja Blok NSO ke PT Pertamina (Persero). Pengeboran ini untuk mengantisipasi penurunan produksi, sehingga kita punya cadangan yang bisa menghasilkan.

“Rencananya pengeboran kita lakukan awal tahun 2021. Tapi karena Covid dan kendala lainnya, sehingga direncanakan pengeboran dimulai akhir November 2021,” ungkap ungkap Lutfy, Koordinator Pengeboran PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Blok North Sumatera Offshore (NSO) Aceh, kepada wartawan di Aceh Timur, Jumat (3/9/2021).

Baca Juga :  Polres Tanjung Balai Laksanakan Simulasi Sistem Pengamanan Markas Komando

Turut mendampingi Lutfy dalam pertemuan itu, Anto selaku Kepala Humas PT Pertamina, Dirasani Thaib selaku Field Manager PHE NSO, Delis, dan Heny Wijaya Humas PT Pertamina Pangkalan Susu.

Blok NSO yang menjadi wilayah kerja ekplorasi PT PHE, jelas Lutfy, berada di zona ekonomi eklusif (ZEE) atau di luar 12 mil pantai.

Jika 12 mil, merupakan kewenangan BPMA untuk mengelolannya.
Sedangkan, di luar 12 mil, dikelola pusat melalui SKK Migas.

Ditambahkan, Blok NSO merupakan blok yang diakuisisi Pertamina dari ExxonMobil pada Oktober 2015. Kini, PHE NSO telah mengelola blok tersebut.

Lutfy Faluthi Firdaus mengatakan pengeboran membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sebab kegiatan itu dilakukan di lepas pantai.

“Nanti kita akan lakukan pengeboran satu titik sumur. Jika berhasil, maka kita lakukan pengeboran lanjut ke dua titik lain. Tapi jika tidak ada hasil, maka potensial akan dievaluasi kembali pengeboran selanjutnya,” kata Lutfy.

Saat ini, jelas Lutfy, di blok NSO hanya ada satu sumur di lepas pantai Aceh Utara (platform A), yang berproduksi dan migasnya dispulai ke PAG.

Sedangkan, lokasi sumur yang akan dieksplorasi lagi sekitar 20 mil dari platform A.

Baca Juga :  Mendagri Umumkan Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Jadi Salah Satu Gubernur Terbaik

“Jadi pengeboran ini untuk menguji atau membuktikan, beberapa titik potensial memiliki cadangan migas hasil seismic tahun 2019 lalu. Mohon doa dan dukungannya, semoga pengeboran ini berhasil untuk menemukan sumber energi baru. Jika pengeboran berhasil, maka akan lakukan produksi migas ke PAG,” ungkap Lutfy.

Pengeboran, ungkap Lutfy, direncanakan untuk 3 sumur.
Namun, jika pengeboran terhadap 3 sumur ini gagal, maka bisa jadi pengeboran selanjutnya dihentikan.

“Jadi mohon doa dan dukungannya, kita baru mau melakukan pengeboran, semoga tidak banyak rintangan,” ungkap Lutfy.
Sebelum melakukan pengeboran nanti, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan unsur pemerintah dan semua elemen untuk memohon doa dan dukungan, agar ekplorasi migas sebagai sumber energi baru ini dapat berhasil.

Sebagaimana diketahui, Blok NSO berada di perairan Selat Malaka, Provinsi Aceh. Luas wilayah kerja 3.633 KM2. Blok NSO mulai berproduksi sejak 1996 dengan puncak produksi 400 juta kaki kubik per hari.

Terhitung Januari lalu, Kementerian ESDM RI telah menugaskan, Pertamina untuk mengelola delapan blok penugasan, salah satunya Blok NSO. (SB/RA)

-->