FK Puspa Medan Rekomendasi Pembelajaran Selama Covid-19


sentralberita | Medan ~  Forum Konsultasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (FK Puspa) Kota Medan memberikan beberapa poin rekomendasi kepada Pemko Medan  pada pembelajaran selama pandemi Covid-19.

   Ketua FK Puspa Kota Medan Muhammad Jailani Senin (9/8) mengatakan rekomendasi ini diberikan mengingat proses pembelajaran masa pandemi sangat kurang efektif.

   FK Puspa Medan sudah meneliti dan mengumpulkan data dari konsultasi anak, survei guru dan survei orangtua pada Juli 2021. Beberapa anak SD seperti Jojo dan Roma mengaku proses belajar jarak jauh kurang efektif sehingga pelajaran susah masuk. Apalagi bila orangtuanya yang pendapatannya pas-pasan membeli paket saja susah. “Karena pembelajaran jarak jauh atau melalui daring lebih utama adanya paket gadget dan jaringan,” ungkap Jojo pada Webinar Multistakeholder : Pemenuhan Hak Anak di situasi pandemi Covid 19 kemarin.

   Jailani menyebut hasil pengumpulan data yang dilakukan FK Puspa Medan pada proses pembelajaran dimana guru 57,6 persen dalam jaringan (daring), 25,7 persen luar jaringan (luring) dan 16,7 persen tatap muka, kebanyakan atau 94 persen melalui WA, 38,2 persen zoom dan 21,5 persen google meet. Anak 78 persen daring, 3 persen luring 3 persen tatap muka dan 10 persen tak menjawab. Untuk anak sekolah, 10 persen menggunakan laptop pinjaman, 60 persen gadget keluarga dan 30 persen lainnya.

  “Semua anak beli paket internet sendiri dan jaringan internet sering terputus,” kata Jailani.

    Data dari orangtua, katanya, 82 persen anak menggunakan HP, laptop dan media lainnya. Bahkan guru menjelaskan dalam zoom terbatas dan WA untuk penugasan.

  Jailani menyebut walau Kota Medan dalam zona merah dan sudah ada kebijakan tak boleh Pembelajaran Tatap Muka (PTM), namun masih ada sekolah yang menerapkan PTM. Selain itu, ada program pemerintah untuk kuota internet gratis kepada pelajar, namun tak ada siswa yang mendapatkannya. Guru mencoba narasi platform media sosial, tapi bagi anak SD kurang tepat dimana penjelasannya banyak pakai WA.

   Untuk itu, tambah Jailani, FK Puspa Medan memberikan beberapa rekomendasi dalam proses pembelajaran masa pandemi Covid-19.

   FK Puspa mendorong Pemko Medan untuk mengeluarkan kebijakan kurikulum khusus atau modifikasi kurikulum 13 (K13) yang memiliki standar dan petunjuk modifikasi K13. Penting peningkatan kompetensi guru (PAUD-SMP), (SMA Kolaborasi) secara berkelanjutan. Perlu pendamping dalam menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau PTM Terbatas yang dilakukan dengan Blended System. Tapi dalam PTM Terbatas, Pemko Medan perlu melakukan pengawasan yang ketat.

    Penting peningkatan kompetilasi kepala sekolah dalam PJJ dan PTM Terbatas diikuti dengan pendampingan. Pemko Medan perlu melakukan pengawasan yang ketat untuk memastikan sekolah melaksanakan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat masa pandemi Covid-19 ini.

    Pemko Medan didorong bekerjasama dengan Pentahelix untuk melakukan penguatan pendampingan pembelajaran anak kepada orangtua secara masif. Pemko Medan juga perlu lebih awal mendesain program pemulihan kemampuan belajar anak berbasis keluarga dan sekolah.

   Kepada guru, FK Puspa minta guru mempersiapkan materi pembelajaran interaktif agar ada komunikasi antara guru dan murid. Kepada sekolah diminta menyiapkan sarana Prokes sekolah sehingga dapat lebih aman dan nyaman.

    “Semoga anak kita tetap menikmati haknya atas pendidikan dan kesehatan dengan maksimal,” ungkap Jailani. (wie/red)