Bobby Sebut 15 Ribu Guru Sudah Jalani Vaksinasi
sentralberita | Medan ~ Wali Kota Medan Bobby Nasution masih akan membahas soal pelaksanaan belajar tatap muka pada Juli 2021 mendatang.
Bobby mengatakan saat ini pihaknya masih mempertimbangkan mekanisme pembelajaran tatap muka (offline) berdasarkan perkembangan kondisi Covid-19 di Kota Medan.
“Tentunya kita melihat perkembangan. Kami Pemerintah Kota Medan terus menerus mencoba bagaimana penyebaran Covid-19 ini bisa menurun,” ujar Bobby usai menghadiri Rapat Kerja Cabang PDIP Sumut, Selasa (8/6/2021).
Bobby pun mengatakan dalam rangka melaksanakan pembelajaran tatap muka pihaknya tidak ingin coba-coba, namun dengan pertimbangan yang matang.
“Kita lihat upaya kita ini kan mau buka sekolah ini bukan coba-coba. Tapi kita lihat apa yang sudah kita lakukan, efeknya seperti apa. Kalau ada efeknya tentunya penerapan sekolah tatap muka ini bisa terealisasi,” tuturnya.
Menantu Presiden Jokowi ini memastikan jika pelaksanaan sekolah tatap muka nantinya tidak akan dihadiri hingga 100 persen siswa.
Namun akan dilaksanakan secara bertahap.
“Seperti yang saya sampaikan, mungkin tidak 100 persen langsung hadir. Tapi berapa persen murid yang hadir, sistemnya seperti apa, nanti kita lihat yang baik-baik. Bukan kita coba-coba,” katanya.
Saat ini, kata Bobby jumlah guru TK, SD, hingga SMA yang sudah menerima vaksin Covid-19 mencapai hampir 15.000 orang.
“Total guru kita ada sekitar 19 sampai 20 ribu guru. Hampir 15 ribu sudah divaksin dan ini terus kita kejar agar bisa terus bertambah,” katanya.
Untuk itu kata dia pihaknya masih akan menyiapkan infrastruktur sekolah dan membicarakan teknis pelaksanaan sekolah tatap muka.
”Ke depannya di sekolah-sekolah ini disiapkan infrastruktur seperti tempat cuci tangan, dan pengetatan prokes lainnya,”
“Jika Infrastruktur di sekolahnya tercapai nanti tinggal kita bahas mekanisme pengajarannya. Berapa jam dalam sehari, berapa jumlah siswa dalam satu kelas. Nah ini yang masih kita pertimbangkan melihat perkembangan Covid-19 di Kota Medan,” katanya.
Ia meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Adlan agar tidak hanya menjaga prokes kepada guru-guru, tetapi juga untuk para siswa dan lainnya. Apalagi, Dinas Pendidikan Kota Medan membawahi jenjang pendidikan tingkat SMP ke bawah.
“Disdik Medan cakupannya SMP ke bawah, lebih ke anak-anak, jadi penetapan prokesnya juga harus lebih ke anak-anak, jangan main tegur-tegur keras dan segala macem, tapi lebih seperti menegur anak-anak yang buat mereka tidak takut,” katanya. (tc)