Mahasiswa Fisip USU, Selfian Harefa PKL Dinas Sosial Nias Utara

sentralberita|Medan~Pada bulan Maret Indonesia di gemparkan dengan sebuah kasus positifnya pasien covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020. Hal itu menimbulkan segala aktifitas masyarakat menjadi terbatas karna di berlakukannya Social Distancing yang di instruksikan oleh Presiden Jokowi.
Adapun yang di lakukan yaitu menerapkan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah untuk mecegah penyebaran virus corona.
Selfian Harefa dengan Nim 180902072 merupakan salah seorang mahasiswa Ilmu kesejahteraan sosial (IKS) FISIP USU melakukan Praktek kerja lapangan (PKL l) di Dinas sosial Kabupaten Nias Utara.
Sesuai arahan dari pihak jurusan bahwasanya mahasiswa di berikan kesempatan atau kebebasan untuk memilih tempat melakukannya Praktek kerja lapangan (PKL l) di Instansi terdekat berhubung karna situasi dan kondisi saat ini kurang mendukung ( masalah covid-l9). Praktek kerja lapangan (PKL l) di mulai pada awal bulan Maret 2021 dan berakhir pada awal bulan Juni 2021. Dimana Praktikum ini di bimbing oleh supervisor sekolah yaitu: Bapak Dr. Bengkel, M.si.
Praktek kerja lapangan (PKL l) di sambut baik oleh Kepala Dinas Sosial Nias Utara, yaitu Bapak Drs. Sokhiziduhu Hulu. Beliau mengatakan, sebelumnya tidak ada mahasiwa yang melakukan Praktek di tempat ini, apalagi dengan Jurusan yang menjurus ke profesi Pekerja sosial,” Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial sangat di butuhkan di sini dan saya berharap apa ilmu yang kamu dapatkan di kampus dapat di terapkan disini dan menciptakan sebuah inovasi yang baik di lingkungan dinas sosial ini” tutur Pak Kadis Kepada Selfian Harefa sebagai Mahasiswa PKL l.
Selfian Harefa sebagai Mahasiswa PKL l mengatakan, dinas sosial Nias Utara telah melakukan sebuah program Data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Masyarakat yang termasuk dalam daftar data tersebut antaralain: pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS), penerima bantuan dan pemberdayaan sosial serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS).
Salah satu Praktik kerja lapangan yang di lakukan Selfian Harefa yaitu, ikut serta pada pelaksanaan verifikasi dan validasi DTKS dengan tujuan agar kabupaten nias utara memiliki data terpadu kesejahteraan sosial yang valid dan telah disahkan oleh kementrian sosial RI yang selanjutnya menjadi dasar pengambilan kebijakan daerah dalam penanganan kemiskinan oleh OPD dan lembaga penyelanggaraan kesejahteraan sosial.
Pratikum l merupakan praktik yang di lakukan secara berkelompok dan menggunakan metode Case work, pada pratikum l ini mahasiwa di harapkan memiliki satu klien dan mampu menjadi agen of change dalam menyelesaikan permasalahan klien. Berhubung di Dinas Sosial Nias Utara cukup sulit mendapatkan klien, dengan demikian Selfian Harefa membuat sebuah mini projek atau sebuah program pengentasan permasalahan klien.
Yaitu dengan membuat program belajar mengajar pada sitausi covid-l9 kepada salah seorang anak yang memiliki masalah dalam membaca, ( tidak mampu membaca buku dengan baik). Program ini merupakan salah satu peran pekerja sosial dalam memberikan pertolongan terhadap anak anak yang memiliki permasalahan sosial dan emosional yang menjadi penyebab kesulitan bagi mereka dalam penyesuaian disekolah baik itu dalam bentuk edukatif maupun konseling.
Selfian memiliki klien bernama Buania Harefa yang merupakan salah seorang anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar di SDN Luzamanu ( Kelas 2 SD) . Buania harefa berumur 7 thn dan saat ini cukup sulit dalam membaca dan mengenal huruf dengan baik. Sesuai data atau informasi yang selfian dapatkan yaitu, penyebab anak ini kesulitan dalam membaca karna setiap pulang sekolah dia tidak belajar dirumah, kurangnya perhatian orang tua, kemudian disebabkan oleh pembatasan jam belajar disekolah yang dahulunya proses belajar mengajar dilakukan dalam satu minggu penuh sekarang 2 kali seminggu hal ini disebakan karna program pemerintah yaitu, belajar dirumah untuk membatasi dan mengurangi penyebaran covid l9.
Selfian membuat jadwal pembelajaran yaitu 2 kali pertemuan dalam satu minggu, dimana didalamnya terdapat kegiatan belajar membaca, kegiatan membahas pembelajaran disekolah (mengulang kembali materi yang di ajarkan guru disekolah serta membantu mengerjakan tugas yang diberikan guru) dan masih banyak kegiatan lainnya. Jadi kegiatan belajar tersebut telah terlaksana dengan baik sebanyak 13 kali pertemuan.
Adapun metode yang digunakan dalam melaksanakan program ini yaitu menggunakan metode case work dengan memakai tahapan relasi antara terapisht dari Skidmore, thackeray, dan farley 1994 Antaralain :
1.Tahap penelitian (study phase)
Tahap ini merupakan tahap menjalin relasi dengan caseworker. Dimana menggunakan teknik wawancara dan mobility map, saya melakukan wawancara dan diskusi singkat terkait pembejarannya dirumah, Kemudian mobility map saya gunakan untuk mengetahui interaksi dan kegiatan sehari hari yang di lakukan oleh si klien agar lebih mudah untuk saya mengamati dan mempejari faktor dan penyebab masalah. Dan pada tehap ini pentingnya klien merasakan bahwa caseworker mampu mengatasi masalah yang sedang ia hadapi.
2.Tahap pengkajian ( Assessment phase)
Pada proses pengkajian pada tahap ini adalah suatu proses yang dinamis dan cair. Dimana hal ini sebagai langkah awal untuk memahami permasalahan apa yang sedang dialami klien tersebut. dalam proses pengkajian ini, tercapainya pengkajian yang relatif tepat sangat dipengaruhi oleh relasi dan kerja sama antara praktisi dengan klien.
3.Tahap Intervensi
Tahap ini sebenarnya sudah di awali pada pertemuan awal dengan klien. Dimana telah di klarifikasikan permasalahan apa yang sebenarnya di hadapi klien dan memiliki upaya dalam melakukan perubahan, ini masuk dalam proses konseling ketika melakukan pendekatan dan wawancara. Kemudian disini juga saya sudah mulai membuat progja apa yang akan saya lakukan misal, membuat jadwal pembelajaran, apa saja yang menjadi pembahasan pada proses belajar mengajar dll.
4.Tahap terminasi
Fase ini merupakan tahap dimana relasi antara case work dan klien akan di hentikan. Sebelumnya saya melakukan evaluasi terhadap hasil dari parktik yang saya lakukan dengan si klien, seperti pada tujuan saya diawal yaitu berharap anak tersebut dapat membaca dengan lancar atau dengan baik, kemudian saya juga membuat sebuah tugas serta pengujian dari pembahan yang telah di pejari setelah l4 kali pertemuan. Dan apa yang saya lakukan tersebut membuahi hasil yang sangat baik, yang pada awalnya tidak bisa menjadi bisa. Disinilah saya melakukan tahap terminasi karna menurut saya si klien. (sudah mampu mandiri dan sudah bisa menjalankan fungsinya sebagai seorang pelajar di Sekolah Dasar.
Demikian yang bisa saya bagikan tentang pengalaman dan hasil pratikum saya selama kurang lebih 3 bulan, banyak sekali yang saya dapatkan selama saya melakukan praktik di Dinas sosial nias utara mulai dari pembuatan Suket, tatakrama dalam melayani masyarakat, menginput data di aplikasi DTKS, melakukan verifikasi dan validasi data, pelebelan kepada masyarakat prasejahtera ( pelebelan PKH) dan keikutsertaan pada pemberian bantuan pangan terhadap masyarakat korban banjir. kemudian melakukan dan membuat sebuah mini projek belajar mengajar pada masa covid-l9 (membantu menyelesaikan permasalahan klien dan membuahi hasil yang sangat memuaskan(Penulis Selfian Harefa, Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara).