Sabrina: Kelapa Genjah Pandan Wangi Sangat Potensial Dikembangkan

Sekretaris Daerah Provinsi  Sumatera Utara R Sabrina didampingi Kepala Dinas Perkebunan Sumut Lies Handayani Siregar, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Bahruddin Siregar dan Direktur Rumah Sakit Haji Medan Rehulina Ginting, melakukan peninjauan sekaligus mempelajari budidaya Kelapa Genjah Pandan Wangi, di Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu (26/5).

sentralberita|Sergai~ Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) R Sabrina mengatakan bahwa Kelapa Genjah Pandan Wangi sangat potensial untuk dikembangkan di daerah ini. Selain memiliki produktivitas tinggi, juga sangat diminati masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Sabrina saat meninjau sekaligus mempelajari budidaya Kelapa Genjah Pandan Wangi, di Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) Rabu (26/5).

“Tanaman kelapa pandan wangi rata-rata memiliki umur produktif hingga 15 tahun. Akan mulai berbuah pada umur 2- 3 tahun, sejak penanaman bibit. Bibit kelapa pandan wangi dapat tumbuh dan berbuah dengan optimal di dataran rendah hingga ketinggian 450 mdpl, sehingga layak dikembangkan di Sumut,” ujar Sabrina.

Bersama dengan Kepala Dinas Perkebunan Sumut Lies Handayani Siregar, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Bahruddin Siregar dan Direktur Rumah Sakit Haji Medan Rehulina Ginting, Sabrina mengelilingi lahan pembibitan Kelapa Pandan Wangi dengan luas sekitar 15 hektare tersebut.

Dalam perjalanan, rombongan sesekali berhenti dan menikmati kesegaran air kepala muda langsung dari pohonnya. “Katanya air kelapanya manis dan wangi, coba dulu potongkan satu, biar saya coba, benar atau tidak,” ucap Sabrina, sambil menunjuk buah kelapa yang hendak dipotong.

Kelapa Genjah Pandan Wangi adalah salah satu kelapa eksotik dengan karakter spesifik pada buahnya. Aroma wangi pandan pada sabut, air dan daging buahnya serta citarasa pandan dan manis pada air dan daging buahnya, menjadi ciri khas kelapa yang diketahui berasal dari Thailand dengan nama ‘Aromatic Nam Hom Coconuts’.

Kepala Dinas Perkebunan Sumut Lies Handayani Siregar, mengatakan bahwa pembibitan Kelapa Genjah Pandan Wangi tersebut merupakan  binaan Dinas Perkebunan Sumut, sejak tahun 2016 silam. Kemudian untuk mendapatkan sertifikat benih, dilakukan evaluasi selama empat tahun, yang bekerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain (Balitka) Manado.

“Akhirnya keluarlah sertifikat untuk bibit Kelapa Genjah Pandan Wangi Sumatera Utara. Untuk yang menginginkan bibit Kelapa Pandan Wangi di Indonesia sudah bisa menggunakan bibit kami, karena bibit kami sudah disertifikasi oleh Kementerian Pertanian,” terangnya.

Permintaan bibit juga berdatangan dari daerah lain, mulai dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi Bangkabelitung (Babel). “Provinsi Babel malah sudah minta kontrak selama tiga tahun untuk bibit dari kita ini, namun belum bisa kita penuhi, karena kalau semua bibit kita jual ke satu daerah, daerah lain tidak akan kebagian,” terangnya.

Salah seorang pengelola pembibitan Kelapa Genjah Pandan Wangi Jasman mengatakan bahwa budidaya jenis kelapa tersebut amat menjanjikan, sebab belum banyak yang melakukan pembudidayaan.

“Jenis Kelapa Genjah Pandan Wangi ini cukup tinggi peminatnya, dan di Sumut sendiri baru dijual di beberapa lokasi saja, seperti Berastagi Supermarket dan beberapa restoran yang mahal saja, harga jualnya pun cukup menjanjikan, berkisar Rp25.000 hingga Rp35.000 per buah, lebih mahal dari kelapa biasa pada umumnya,” ujar Jasman.(SB/01/H18)/