Perawat Siloam Dianiaya Ortu Pasien Hingga Memar Parah
sentralberita | Palembang ~ Seorang perawat perempuan menjadi korban
penganiayaan. Korban bernama Christina Remauli (27) mengalami luka memar parah di sejumlah titik tubuh.
Dikutip Sabtu (17/4), Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (15/4) sekitar pukul 13.30 WIB di RS Siloam Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Korban mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut.
Christina memutuskan melaporkan penganiayaan yang dilakukan terduga pelaku berinisial JS itu ke Polrestabes Palembang.
Direktur Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Tata, menjelaskan awalnya perawat mencabut infus pasien yang masih anak-anak.
“Dikarenakan pasien merupakan anak pelaku dan masih berusia dua tahun, sedang aktif-aktifnya, kita berhati-hati untuk mencabut selang infus,” kata Tata ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (16/4).
Namun, lanjutnya, hal yang tak diinginkan terjadi, di mana ibu pasien mengendong pasien hingga tangan pasien mengeluarkan darah. Perawat sempat mengganti plester sembari menghentikan pendarahan pasien.
Tak lama kemudian, terjadi penganiayaan yang dilakukan pria berinisial JS tersebut. Sekitar pukul 14.00 WIB, pelaku datang dan memanggil perawat tersebut.
“Ketika menemui pelaku, kami datang bertiga. Memang dia menyuruh yang tidak berkepentingan disuruh keluar, namun kami menolak karena kami yang bertanggung jawab, baik terhadap pasien dan perawat.
Pelaku melontarkan pertanyaan, belum sempat dijawab dia langsung menampar wajah perawat kami,” jelasnya.
Selanjutnya, pelaku juga memaksa korban bersujud meminta maaf. Di saat yang bersamaan pelaku juga menendang perut korban.
“Pelaku juga memaksa perawat kamu bersujud meminta maaf, di saat itu juga dia menendang perut perawat kami. Melihat kejadian tersebut kami sempat menghalangi dan melerai, namun pelaku justru menarik rambut korban. Hingga petugas keamanan RS pun berdatangan dan mengamankan korban karena terluka dan memar,” ujar Tata.
Selanjutnya: Terduga penganiaya perawat juga dipolisikan atas kasus lain.
Tata mengatakan pelaku yang merupakan orang tua pasien itu sempat mengaku sebagai anggota polisi. Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri membantah aksi klaim terduga pelaku sebagai anggota polisi.
“Tidak betul (pelaku anggota Polri). Pelaku itu ngaku-ngaku sebagai anggota Polri,” kata Irjen Eko saat dihubungi.
Eko menegaskan anggota Polri yang ada di area kejadian justru mencegah pelaku agar tidak melakukan
penganiayaan. Anggota Polri tersebut merupakan keluarga pasien lain yang juga dirawat.
HP Perawat Lain Dibanting hingga Rusak
Selain penganiayaan, pria berinisial JS juga dilaporkan ke polisi atas kasus perusakan. Orang tua pasien di RS Siloam itu diduga merusak handphone (HP) perawat lain.
“Benar pelapor atas Ardana Reswara Permatasari (31), yang juga merupakan perawat. Ia melaporkan terlapor JS dalam kasus perusakan,” kata Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah, ketika dikonfirmasi.
Dalam laporannya, kata Abdul, pelapor Ardana melaporkan pria berinisial JS karena merusak HP perawat lainnya. Kedua perawat sudah membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
“Dalam laporan tersebut, pelapor mengatakan ia telah menjadi korban dari kemarahan dan arogansi pelaku, mengingat ponsel miliknya dirusak,” terangnya.
Kejadian itu berawal saat terjadi keributan antara perawat dan pihak keluarga pasien. Perawat yang melihat kejadian itu lalu mengeluarkan HP untuk merekam peristiwa penganiayaan terhadap Christina Remauli. Pria berinisial JS lalu membanting HP tersebut ke lantai hingga rusak.
Laporan tersebut sudah diterima kepolisian dengan nomor: 686/IV/2021/Spkt/PolrestabesPalembang/PoldaSumsel. Polisi masih mendalami laporan korban, baik perawat korban penganiayaan maupun perawat yang jadi korban perusakan HP.
Polisi kemudian menangkap pria berinisial JS yang diduga menganiaya perawat RSSiloam. JS ditangkap di kawasan Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
“Iya tersangka penganiayaan terhadap perawat RS Siloam Sriwijaya sudah kita tangkap di OKI,” kata Ps Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi.(dtc)