Trah Murai Batu Juara Asli Sumatera-Medan, Tersedia di MBRI-037

Background kandang Murai Batu MBRI-037 (kiri), Dr. H Idham, SH., M. Kn bersama dr. Mhd Noer Ibrahim Lubis sebagai Dirut UD. RKII

sentralberita|Medan~Ditengah pandemi covid-19 berbagai bentuk dan cara dilakukan orang untuk mengatasi keterpurukan ekonomi. Halnya dalam kegiatan dunia bisnis burung kicau, meski ada pengaruh, namun tak menyurutkan para pelakuknya untuk mengeluti bisnis burung, utamanya burung Murai Batu yang juga disebut Kucica Hutan (Kittacinla Mala barica/Copsychus Malabaricus).

“Kini tren memiliki burung kicau tidak hanya sekadar untuk dipelihara. Burung, kini sudah menjadi salah satu investasi yang sangat menjanjikan. Selain mudah diternakan, beberapa burung juga memiliki harga yang sangat mahal,”ujar Idham ketika ditemui di lokasai penangkarannya di Jalan Karya Wisata Medan nomor 37, Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, kota Medan-20143, Kamis (21/1/2021).

Idham, salah seorang yang menggeluti Bisnis burung kicau sejak setahun lalu, di bawah suatu perusahaan usaha dagang “Rumah Kicau Idham Ibra” yang disingkat dengan UD. RKII didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 11 tanggal 10 Septeber 2020, dibuat dihadapan Agus SH, M.Kn Notaris di Medan, dan lengkap beberapa izin terkait seperti NIB, NPWP, Rekomendasi Izin Pengkaran dan Izin Pengedar Dalam Negeri diterbitkan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara.

Murai Batu anakan trotolan Trah Kitaro siap jual

Saat ini UD RKII juga, telah memperoleh persetujuan baik secara teknis, adminstrasi dan yuridis dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dan selanjutnya UD. RKII tersebut telah memperoleh SK Izin Tangkar dan Izin Edar dari BKPM Pusat Jakarta.

Usaha dagang tersebut dipimpin langsung putra bungsunya bernama dr Mhd Noer Ibrahim Lubis dan sekaligus sebagai pemilik dalam menjalankan usaha dagang tersebut, menurut keterangan Idham putra bungsunya tersebut akan mengikuti pendidikan lanjut sebagai dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi pada Fakutas Kedokteran USU.

Dalam kunjungan di penangkaran UD RKII itu, menyaksikan kandang-kandangnya ditata sedemikian rapi kokoh dan kuat dengan bahanstruktur/konstruksi bahan besi UNP, aluminium dan GRC.

“Kita lakukan itu, utamanya adalah untuk mendapatkan sirkulasi udara yang segar agar seluruh murai batu yang ditangkarkan merasa segar, aman dan nyaman dan terjamin kesehatannya,”ujar Idham sambil bersyukur atas usahanya.

Muarai Batu betina cadangan indukan

Idham yang saat ini merupakan salah seorang anggota Majelis Wali Amanat (MWA) USU priode 2020-2025 tersebut mengungkapkan, bahwa untuk penangkaran burung Murai Batu disebut dengan MBRI-037 ( Murai Batu Rumah Idham-037) sebanyak 56 pasang, dan untuk penangkaran burung Cucak Rowo (Pycnonotus Zeylanicus) penamaannya disebut dengan CRRI-037 (Cucak Rowo Rumah Idham-037) sebanyak 7 pasang.

Baca Juga :  Sambut Nataru, Dishub Sumut Bersama BPTD Sosialisasikan Pembatasan Kendaraan Angkutan Barang

Diungkapkannya, untuk menjaga keberlangsungan produksi khusunya untuk penangkaran murai batu dimaksud, UD RKII telah mengalokasikan cadangan indukan Murai Batu baik pejantan mapun betina yang semua asal usulnya dari Trah Juara Berprestasi. Murai batu betina sebanyak 35 ekor dan murai batu pejantan asli lokal Sumatera sebanyak 25 ekor.

Sedangkan burung isian dari berbagai jenis sebagai master untuk mengisi berbagai jenis lagu dari hasil produksi anak Murai Batu Trotolan, saat ini UD RKII telah dan sedang memelihara sebannyak 52 ekor.

Menurtut Idham, semuanya asli berasal dari Padangsidempuan-Provinsi Sumatera Utara dan sudah di test DNA/bersertifikat untuk menetukan jenis kelaminnya dalam memastikan pasangan, yang test DNA dimaksud dilakukan di Cordoba Spanyol.

Lebih lanjut Idham yang juga sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Batam (UNIBA) itu mengatakan, bahwa saat ini UD RKII dimaksud pada tahap awal memulai usahanya dengan penangkarkan burung murai batu asli lokal Sumatera dan khusunya Medan dan Aceh saat ini pasangannya telah berjodoh sebanya 56 pasang dan sebagian sudah ada yang berproduksi.

Lokasi Pengkaran Murai Batu MBRI-037

“Beberapa ekor anak Murai Batu Trotolan baik jantan maupun betina sudah makan secara mandiri berusia sekitar dua bulan,”cetus Idham seraya menjelaskan bahwa bebera anak murai itu, sesungguhnya murai pilihan yang berasal dari indukan yang telah juara artinya bapakannya sudah berprestasi di gelangang kontes kicau mania.

Sementara itu, pasangan indukan murai batu dimaksud terdiri 56 pasang, baik itu pejantannya maupun betinanya seluruhnya berasal dari Trah/keturunan yang berprestasi/juara di lapangan kontes kicau mania.

Ketika menyaksikan langsung tangkaran kandang burung kicau pak Idham itu memang demikian adanya dan sangat kagum karena telah mencatatkannya secara jelas pada setiap kandang ternak, demikian pula telah dicatatkan dalam buku besar (database) mengenai asal usul pasangan murai batu.

Kandang Pengkaran Cucak Rowo CRRI-037

Untuk pengelolaannya, khusunya dalam melakukan perawatan ternak murai batu tersebut, Idham menjelaskan dengan lugas dibawah struktur kendali operasional yang jelas, yakni dikelola satu orang pengawas yang ahli di bidang pertenakan murai batu bernama Robert, dan didukung dengan tiga orang tenaga perawat (Kipper) bernama Idrawan, Dian Prawito dan Ari Darmo.

Baca Juga :  Bobby Nasution: Medan Siap Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut & Jadi Tuan Rumah Yang Baik

Sementara untuk memenuhi kebutuhan pakan pokok seluruh pasagan murai batu dan cucak rowo tersebut memerlukan untuk jangkrik saja sebanyak 30 kg per minggu, ulat Jerman sebanyak 8 kg per minggu dan ulat Hongkong ditambah ulat kandang per minggunya 5kg, sedangkan untuk kroto/telur semut per minggu sebanyak 3kg.

“Ini kita lakukan disamping untuk menjamin kesehatan asupan gizi semua burung, juga memberikan dampak posisif bagi keterjaminan pendapatan/penghasilan seluruh petani-peternak bahan pokok makan burung, terutama dalam menghadapi situasi sulit bagi semua orag di tengah wabah pandemi covid-19,”ujar Idham yang peka terhadap pelestarian keaslian burung murai batu dan cucak rowo Sumatera dalam mendukung program pemerintah melastarikan kearifan lokal.

Mengakhiri perbincangnan ketika menyaksikan penangkaran tersebut, Idham menyampaikan visi misinya terkait usaha penagkaran murai batudan cucak rowo yang kini mulai dilirik penghobby kicau mania tersebut,

yakni dengan visi untuk mewujudkan dan meneguhkan kesalehansosial berupa penyantunan anak yatim dan mendukung biaya pendidikan anak-anak, bagi semua stake holders yang terlibat dalam penangkaran dimaksud.

Murai Batu Jantan Trah Juara Cadangan Pejantan

Sedangkan misinya untuk melestarikan kearifan lokal melalui budidaya pengkaran burung dimaksud, melaksanakan komitmen yang tinggi dengan rasa kepedulian yang sungguh-sunggu untuk melaksanakan visi yang telah ditegaskan tersebut di atas serta melaksanakan SOP demi mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh stake holder UD RKII.

Visi misi dimakasud dijabarkan dalam 7 program kerja yakni, menjaga kebersihan, menyediakan semua kebutuhan pakan, merawat secarasungguhnya-sungguh, melakukan pengobatan secara medis terhadap burung yang sakit, menjaga keamanan seluruh pasangan ternak, mejalankan perawatan secara rutin dan berkelanjutan serta mencatat secara tertib dari semua peristiwa yang terjadi dalam penangkaran.

Visi misi dan program kerja sebagaimana dimaksud, Idham menegaskan tersimpul dalam noktah angka 037 yang menunjukkan nomor rumahtempat tinggal Idham dan keluarga yang saat ini seluruh penangkaran ternak tersebut berada di sekitar rumah kediamannya.

Bagi penghobby kicau mania yang berminat silakan hubungi Idham via HP/WA 081248549356, email: idhamnotppat@gmail.com dan dr.Mhd Noer Ibrahim Lubis, HP/WA: 08116513737, email: ibamibrahim@gmail.com. (SB/01)

-->