HIMMAH Sumut: Akhyar Nasution Minus Akhlak

sentralberita|Medan~Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Sumatera Utara, Awaluddin Nasution sangat menyayangkan arogansi yang ditunjukkan Calon Wali Kota Medan, Akhyar Nasution terhadap jajaran Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Medan Deli.

“Kita sangat menyayangkan perlakuan beliau terhadap petugas pengawas pemilu. Untuk ukuran calon wali kota, perlakuan arogan seperti ini jangan sampai terjadi lagi,” papar Awaluddin Nasution.

Awaluddin menambahkan, masyarakat harus bijak memilih calon pemimpin Kota Medan.

“Belum terpilih saja sudah bingung mendengar kritikan dan keluhan masyarakat, bagaimana kalau beliau terpilih nanti sebagai Walikota Medan?

Saya mengimbau masyarakat untuk cerdas memilih pemimpin Kota Medan berikutnya, bukan pemimpin yang minus akhlak seperti ini,” tukasnya pula.

Awaluddin mencatat sikap arogan bukan baru kali ini ditunjukkan Akhyar Nasution. Hal serupa pernah ditunjukkannya kepada masyarakat yang tidan menggunakan masker.

“Bahkan, terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugas, beberapa kali dia bersikap kasar. Salah satunya terhadap wartawan salah satu media dari grup ternama, yang bertugas menggarap berita di lingkup peradilan.

Khusus terkait arogansi terhadap Panwas Medan Deli, Awal menekankan agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Pilkada bertindak tegas. Jika tidak, dia yakin peristiwa serupa akan terulang dan jajaran petugas panwaslu akan kehilangan keyakinan bahwa pekerjaannya dilindungi undang-undang.

Diketahui, Ketua Panwas Kecamatan Medan Deli, Faisal Haris, mengaku nyaris dipukul saat menjalankan tugas pengawasan kampanye oleh Akhyar Nasution. Peristiwanya berlangsung Selasa malam 27 Oktober 2020, sekaitan Deklarasi Paguyuban Pejuang Keluarga Legiman Siap Memenangkan Akhyar-Salman Medan 1‎, di Jalan
Jalan Alumunium 1, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli.

Faisal menduga Akhyar tak senang mendapat teguran dari Panwas Medan Deli lantaran kegiatan kampanyenya melanggar protokol kesehatan (prokes) masa pandemi.

Akhyar maupun panitia kukuh mengatakan kegiatan itu hanya kumpul keluarga, bukan kampanye. Namun, Faisal menegaskan pihaknya punya bukti bahwa itu kegiatan kampanye dan deklarasi dukungan untuk Paslon No Urut 1.

“Kemudian, terjadi kerumunan massa tanpa pengaturan jarak dengan jumlah melanggar prokes kampanye di masa pandemi, yakni melampaui 50 orang,” beber Faisal.

Karena itu, pihaknya menyampaikan teguran lisan hingga tiga kali, agar panitia menghentikan kegiatan hingga massa bisa diatur menyesuaikan prokes. Lantaran tak diindahkan oleh panitia yang bersikukuh itu adalah kegiatan keluarga, Faisal mengatakan pihaknya menerbitkan teguran tertulis.

“Saya duga, teguran tertulis ini yang bikin panitia maupun kandidat tidak senang. Petugas lapangan kita diusir dari lokasi. Saya turun ke lokasi dan melihat langsung keributan antara petugas lapangan kita dengan panitia,” ungkap Faisal.

Di tengah keributan, Faisal mengaku berhadapan dengan Akhyar untuk menjelaskan mengapa Panwas Medan Deli akhirnya membuat teguran tertulis. Nah, di momen inilah Faisal mengatakan Akhyar menunjukkan kemarahan padanya hingga dua kali memasang kuda-kuda hendak memukul.

“Tak jadi mukul lantaran dicegah panitia. Terus dia ,(Akhyar) pergi naik kereta (sepeda motor),” tandas Faisal.(SB/01)