Pertashop Permudah Akses BBM Bagi Warga Pelosok
sentralberita|Medan~ Aksesibilitas energi menjadi tantangan bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Kondisi geografis dan keterbatasan akses, membuat masyarakat yang tinggal di pelosok mesti menempuh jarak tak dekat untuk memperoleh BBM.
Hingga kini, Pertamina menyediakan akses BBM melalui 380 lebih lembaga penyalur BBM yang hadir di 33 kota kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.
Kendati demikian, sebarannya belum merata.
Sebagai contoh, masyarakat di Kabupaten Samosir dilayani oleh satu saja lembaga penyalur BBM berupa SPBU.
“Untuk itu kami terus berupaya memperluas akses energi dengan harga terjangkau kepada masyarakat, hingga ke pelosok. Meskipun bagi sebagian pihak, membuka akses energi ke pelosok dinilai tidak menguntungkan secara bisnis. Salah satunya melalui program Pertashop yang kini hadir di Sumut,” ujar M. Roby Hervindo, Unit Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I.,hari Selasa pagi (2/6)
Melalui Pertashop, kini masyarakat di pelosok makin mudah mendapat BBM. Harga BBM yang dijual Pertashop sama dengan di SPBU. Operasionalnya pun memenuhi persyaratan dan standar keamanan migas.
Dari sisi keamanan, Pertashop dilengkapi alat pemadam api ringan (APAR). Lokasinya tidak berdempetan dengan pemukiman warga. Juga tersedia alat grounding untuk mencegah listrik statis.
Di sisi takaran, Pertashop menggunakan meter dispenser yang sama seperti SPBU. UPTD Balai Metrologi memeriksa berkala ketepatan takaran dispenser Pertashop. Sehingga terjamin ukurannya.
“Lima Pertashop perdana di Sumut telah hadir melayani warga di Kelurahan Paribun, Kecamatan Barusjahe dan Kelurahan Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Pertashop di dua lokasi ini mulai beroperasi pada 20 Mei 2020,” jelas Roby.
Selain itu, tiga Pertashop lainnya yang berlokasi di Kelurahan Garoga dan Kelurahan Martoba, Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Lalu di Kelurahan Pasoburan, Kecamatan Habinsaran dan Kelurahan Meranti Utara Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, juga sudah mulai beroperasi.
Program Pertashop merupakan tindak lanjut nota kesepahaman Kemendagri dengan Pertamina no. 193/1536.A/SJ tentang Dukungan Pemerintah dan Masyarakat Desa dalam Peningkatan dan Pengembangan Program Pertashop di Desa tanggal 18 Februari 2020. Berupa kerja sama Pertamina sebagai operator BBM dengan pemerintah desa dan mitra swasta berbentuk CV, koperasi atau PT. Melalui Pertashop, selain memberi kemudahan akses BBM, juga memberi dampak ekonomi dan nilai tambah aset bagi pemerintah desa.
Sementara itu Yeyen, warga Desa Paribun, mengatakan dirinya kini tak perlu jauh berkendara untuk mendapatkan BBM. “Sebelum ada Pertashop, saya harus ke SPBU sejauh 15 km untuk isi BBM. Atau beli dari pengecer dengan harga lebih mahal. Sekarang dengan Pertashop, lebih gampang dapat BBM dengan harga sama seperti di SPBU,” katanya.
Pertashop hadir dalam tiga jenis kategori yakni Gold dengan kapasitas BBM dibawah seribu liter per hari, dan luas lahan yang dibutuhkan sekitar 144 meter persegi. Lalu ada Platinum yang berkapasitas BBM hingga tiga ribu liter per hari dan kebutuhan lahan 200 meter persegi. Terakhir kategori Diamond yang kebutuhan lahan hingga 500 meter persegi dan kapasitas diatas tiga ribu liter per hari.
“Pengembangan Pertashop membutuhkan dukungan dari semua pihak. Agar manfaatnya dapat dinikmati masyarakat setempat dan pemerintah desa,” tutup Roby.(SB/01/Diur )