Dunia Pendidikan di Labura Tercoreng, Kepsek Sekap Anak Murid Kelas 4 SD di Ruangan

sentralberita|Labura~Dunia Pendidikan di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) tercoreng, akibat ulah oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 112280 Kualuh Hulu.

Selasa (3/3), Rizki Setiawan murid yang duduk dibangku kelas 4 SD didampingi orangtuanya Hotmaida Boru Panjaitan Warga Kelurahan Aekkanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura saat ditemui awak media menceritakan kejadian tersebut.

“Kejadian itu, Senin (2/3/2020) anak saya disekap oleh Kepala Sekolahnya Sitinurbaya SPd. Kepsek tersebut menuduh anakku mencuri gitar sekolah. Alasannya, dia mengunci anakku diruangan kantornya untuk menahan si Rizki agar tidak kabur dan menemuiku selaku orangtuanya”. Ujarnya.

Masih kata Boru Panjaitan, Anakku si Rizki sebelumnya sudah pulang sekolah, kerumah ganti pakaian dan pergi keluar bermain disekitaran tempat dia sekolah. Kemudian dia dipanggil oleh Kepala Sekolahnya dan langsung mengurung anakku dengan menggembok ruangan kantor.

Baca Juga :  Bupati Asahan Buka Festival Tari Gubang Tingkat SD dan SMP Negeri/Swasta se-Kabupaten Asahan

Lanjutnya, anakku mulai dari jam 2 siang – jam 6 sore disekap diruangan. Karena tak kunjung pulang kerumah maka akupun mencari disekitaran sekolah tempat dia biasa bermain. Kemudian ada yang mengatakan dia tadi dipanggil Kepala Sekolah.

Dengan hati resah dan khawatir aku langsung melaporkan kejadian tersebut pada Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Kabupaten Labura dan terima langsung oleh Ketua KPAID Dedy Ardiansyah SH. Aku juga sempat melapor pada Polsek Kualuh Hulu.

Tim KPAID Labura dan petugas polisi Polsek Kualuh Hulu langsung kelokasi dan mendobrak ruangan tersebut agar anakku dapat keluar.

“Tegah sekali Kepala Sekolah itu mengurung anakku berjam lamanya diruangan tanpa dikasih minum. Padahal anakku si Rizki sudah berteriak menangis minta tolong untuk dikeluarkan.

Baca Juga :  Tinjau SD Yang Terbengkalai, Wakil Wali Kota Medan Minta Dimanfaatkan Untuk Fasilitas Pendukung Belajar dan Mengajar

Sementara jarak antara kantor itu dan rumah dinas yang ditempati Kepala Sekolah Sitinurbaya dekat dan hanya berjarak 10 meter, tapi mereka tak perduli.

Akibatnya anakku sekarang takut dan trauma pergi sekolah. Harapan saya Kepala Dinas Pendidikan Labura meninjau kembali jabatan Kepsek SD 112280. Sikap dan Perilaku tak terpuji tersebut tak pantas ditunjukkan oleh oknum Kepsek. Tukasnya.

Ketua KPAID Labura Dedy Ardiansyah SH saat ditemui diruangan kerjanya mengatakan, terkait kejadian tersebut memang benar anak itu dikurung didalam ruangan oleh oknum Kepala Sekolah SD 112280 Sitinurbaya.

Lanjutnya, akibat kejadian tersebut si anak mengalami trauma dan sempat tak mau pergi sekolah. Padahal saat ini mereka ada ujian ulangan. Tadi tim KPAID mendampingi anak agar kembali sekolan. Ujarnya. (SB/wan)

-->