Sosper Edwin Sugesti: “Sampah Bisa Jadi Ancaman dan Bisa Jadi Peluang”
sentralberita|Medan~Anggota DPRD Medan, Edwin Sugesti Nasution, SE, MM melakukan Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) No. 6 Tahun 2015 tetang “Pengelolaan Persampahan”, Minggu (16/2/2020) di Lapangan SD Muhammadiyah 09, Jalan Rakyat Lorong Maninjau Kelurahan Sidorame Timir, Kecamatan Medan Perjuangan.

Sosper yang dilaksanakan Ketua Fraksi PAN DPRD Medan itu, berlangsung menarik perhatian dari ratusan masyarakat yang berhadir. Pasalnya, Sosper yang dilaksanakan agar masyarakat mengetahui aturan soal sampah itu, dihadiri banyak kepala lingkungan, juga dihadiri dua orang dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Abdul Azis, Muhammad Yamin Daulay dan tokoh masyarakat , sehingga pertemuan susana hidup dan masyarakat merasa mendapat penjelasan yang memuaskan.

Diawali do’a oleh Dedi, sambutan mewakili kepala Lingkungan yang berhadir, tokoh masyarakat Bustami Lubis, mewakili Dinas Kebersihan dan Pertamanan Abdul Azis, selanjutnya Edwin Sugesti menyampaikan, sesungguhnya pengelolaan sampah merupakan tanggungjawab bersama, sehingga tidak saling tuding, karena kebersihan itu sesunguhnya bagian dari keimanan.
“Kalau kita lalai dari kebersihan kita sendiri yang menangung efek buruknya misalnya berupa penayakit, karena itu hurus dimulai dari rumah sendiri baru lingkungan. Hidup kita juga harus teratur, makanya Perda sampah ini untuk mengatur terkait soal sampah di kota Medan dimana kita tinggal,”ujar Edwin yang saat ini di Komisi IV DPRD Medan
Dengan munculnya kesadaran yang dimulai dari rumah masing-masing warga, diyakini persoalan sampah di Medan akan cepat teratasi. Sebaliknya, jika semua sampah dilimpahkan tugas Pemko Medan dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan, maka Medan tidak akan pernah bersih, walau ada sanksi denda kepada masyarakat yang sembarangan membuang sampah.

“Tanggung jawbab bersama dan kesadaran itulah yang harus muncul dari masing masing warga dan begitu juga pemerintah yang harus terus meningkatkan kinerjanya serta mengevaluasi denganpi fasilitas yang memadai, sehingga Medan ke depannya bersih dan indah dipandang mata,”ujar ketua Fraksi PAN Medan ini.
Hal senada disampaikan, pihak Dinas Kbersihan dan Pertamanan Abdu Azis dalam sambutannya bahwa sampah merupakan tanggungjawab pemerintah dan masyarakat, kedua pihak ini harus saling berpartispasi. Dinas Kebersihan dan Pertamanan selain melaksanakan megawasan juga melakukan kamapnye pembinaan kebersihan terutama usia dini seperti budaya bersih di sekolah-sekolah sebagai dukungan dan kesadaran sejak dini.
Sambil mengungkapkan pengelolaan sampah harus didukung sarana dan fasilitas yang memadai, sampah katanya, setiap harinya 2 ribu ton yang hanya ditumpuk pada tempat pembuangan sampah akhir, belum ada penyediaan pengelolaan baru. Buang sampah masih antrian.

Sementara pihaknya ingin melakukan pebungan sampah sementara, tapi masyarakat tidak mendukung dijadikan tempat pembungan sampah di lingngannya, sehingga lahan belum dapat.
“Seharusnya perlu ada tempat pembungan sampah terpadu, begitu juga perlu sarana fasilitas yang memadai dan tak kalah pentingnya diperlukan Sumber daya Manusia memadai, sementara saat ini tenaga honor dah dikurangi.
Muhammad Yamin Daulay juga menyampaikan, Perda sampah yang disosialisasikan agar masyrakat mengetahui sudah ada pertauran yang mengatur soal sampah, sehingga jika terkena saksi misalnya hal tersebut sesuai aturan. Menurutnya, saat ini kesadaran masyarakat terkait sampah kurag, fasilitas untuk sampah juga minim.

Atas kenayataan itu, bukan berarti tidak bisa teratasi, karena untuk mengurangi sampah tidak hanya semua ke tempat Pembungan akhir dan tak perlu ditangkap dulu baru tertib dan kemudia muncul kesadaran. Bagaimana misalnya ada sampah tertentu bisa dimanfaatkan bernilai fositif sehinga menambah pemberdayaan ekonomi dan hal semacam itu sudah ada masyarakat di Medan melakukannya.
Dia juga menungkapkan, “sampah bisa jadi ancaman dan bisa jadi peluang”. Sementara saat ini, katanya bagaimana menghilangkan sampah dari pandangan mata, mungkin kedepan bagaimana sampah hilang bisa bermanfaat,”ujar Yamin disambut tepuk tangan seraya mengatakan semua seperti apa manusia yang ada di Indonesia ada di Medan.
Tong sampah ada hilang, bahkan ada tempat pembungan hanya tinggal besinya. “Harus tong sampah ini dirantai pak Kepling dan sudah ada yang melakunnya di tempat lain,”ujarnya lagi-lagi disambut tawa.Diapun mengharapkan Kepling melakujan koordinasi yang baik dengan Koorcam dan mandor.
Dalam Sosper itu dialog sebanyak diga orang meyampaikan tanggapan dan pertayaan. Hariati dengan sopantan mengatakan, “masak Medan kalah dari kampung saya Pagurawan Asahan yang tong sampahnya ada”.
Dia menyampaikan sampah harus ada pengelompokannya, mana yang hars bisa dikelola bermanfaat, mana yang harus dibuang dan mana yang dibakar.
R. Sitompul, di lingkungan sadah ada antar lingkungan warganya saling bang sampah,karena terbatasnya tempat pembuangan sampah. “Kita ingin mengurangi sampah yang saya takuti perang sampah sesama kepling,”‘ujarnya disambut riuh tertawa.
Sementara Imayana mengaku, truk pembuangan sampah hanya ada di pinggir jalan dan waktunya sangat terbatas. bagaimana yang rumahnya di dalam gang.
Edwin Sugesti memberi penjelasan jika pihak terkait mengusulkan sarana dan fasilitas yang terbatas akan diperjuangkan di DPRD medan mendatang ini. Infrastruktur memang harus disiapkan agar pengeloaan sampah di Medan bertahap bisa ditas. Demikian pula harus bisa digugah kesadaran masyarakat akan sampah.
Sementara Hariati yang mengharapkan, agar di sekolah SD 09 Muhammadiyah ditambah tong sampahnya untuk kepentingan sekolah, demikian pula agar bisa siswa memanfaatkan sampah bermanfaat positif dan sudah dilakukan misalnya botol akui jadi hiasan diberikan bantuan. Yamin Daulay mengharapkan agar melayangkan surat ke Dinas Kebersihan dan Pertanaman. (SB/01)