Relawan ACT-MRI Sumut Diterjunkan ke Lokasi Banjir Bandang Labura

sentralbera|Labura~Banjir Bandang kembali terjadi di wilayah Sumatera Utara, kali ini terjadi di Kabupaten Labuhanbatu Utara, tepatnya di Dusun Siria-Ria, Desa Pematang.
Banjir bandang ini disebabkan hujan deras hingga memicu meluapnya sungai Lubuk Natiko dan Siria-Ria. Mengakibatkan arus banjir membawa material kayu dan batu dari arah hulu hingga ke permukiman warga.
Banjir terjadi Minggu 29 Desember ini membuat kaget warga Dusun Siria-Ria, dikarenakan pada saat kejadian banyak warga yang sedang tertidur lelap, banjir bandang ini terjadi mulai pukul 01.30 WIB.
Tak ayal, belasan rumah tenggelam, 9 rumah hanyut diterjang arus dan sebuah jembatan penghubung Dusun Padang Nabidang menuju Siria-ria terputus. Bencana ini juga menyebabkan Dusun siria-ria terisolasi.
Akses darat menuju ke lokasi tak bisa dilewati akibat tertutup material batu dan kayu, dan dikabarkan 5 orang hilang terbawa arus sampai kini belum diketemukan.
Merespon bencana ini, Aksi Cepat Tanggap segera menerjunkan tim relawannya ke lokasi. Tadi malam, pukul 21.00 WIB dua orang relawan ACT-MRI Sumut berangkat dari Kantor ACT Sumut Jl. Abdullah Lubis No. 52/71 Medan, menuju desa Siria-Ria Labuhanbatu Utara.
Dengan jarak 255 km atau menempuh perjalanan selama 5 jam lebih tim relawan ACT-MRI Sumut tiba di kabupaten Labuhanbatu Utara.
Tim relawan yang dari kantor ACT Sumut sempat berkordinasi terlebih dahulu bersama tim relawan ACT-MRI Labuhanbatu Utara , untuk menyusun strategi. Dikarenakan selain menuju lokasi Dusun Padang Nabidang harus menempuh perjalanan selama 2 jam berikutnya, jalur yang dilewati juga saat ini sedang terputus krena terhalang oleh timbunan longsor, lumpur dan gelondongan kayu yang terbawa arus banjir bandang.
Menurut informasi sementara yang dikumpulkan para relawan ACT-MRI Labuhanbatu Utara, saat ini para warga penyintas banjir bandang dusun Siria-Ria mengungsi ke rumah-rumah warga yang tidak terdampak, dan beberapa fasilitas umum lainnya.
Untuk itu, warga dipengungsian sangat membutuhkan beberapa kebutuhan darurat seperti terpal, atap seng, sembako, serta alat-alat dapur. Tim relawan pun saat ini sedang berupaya melakukan bantuan darurat terlebih dahulu, dengan memberikan bantuan logistik awal berupa kebutuhan bahan pangan serta melakukan pembersihan dirumah warga terdampak longsor.
Ali Sahniur selaku Ketua Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sumut menjelaskan, “Sesuai dengan tupoksi kami ‘ACT MRI’ sebgai garda terdepan begitu ada peristiwa, maka langsung bergerak.
Untuk konteks banjir, langsung kita kirim Tim Emergency Response ke lokasi bencana,” ujar Ali. Relawan kita memiliki berbagai kualifikasi keahlian relawan cukup lengkap sehingga jika ada peristiwa, maka akan dikirim sesuai dengan kebutuhan dan ahlian.
Tadi malam kita sudah kirim tim Rescue yang diturunkan langsung ke lokasi banjir untuk sementara berjumlah 2 orang dari MRI Wilayah Sumatera utara dan di tambah tim Rescue MRI Labuhanbatu Utara. Lanjutnya, Insya Allah setiba di sana kami akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, membantu evakuasi, menyalurkan bantuan serta mendirikan posko bantuan kemanusiaan.
“Semoga dengan kehadiran tim Rescue di bisa ikut membantu masyarakat yang terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara ini” Masih kata Ali.
Ditempat terpisah Kepala Cabang ACT Sumut Fadhli Septavianra menambahkan, ACT Sumut sudah menurunkan 2 kelompok relawan. Pertama relawan lokal yang meluncur ke lokasi beberapa jam setelah kejadian.
Namun melihat eskalasi bencana yang besar kami putuskan memberangkatkan tim kedua dari Medan. Total relawan yang telah kami terjunkan 5 orang yang ahli di bidang kebencanaan.
Tidak menutup kemungkinan penambahan relawan kembali jika memang di perlukan. Kita berharap dapat memberikan bantuan secara maksimal dan menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk peduli pada bencana lokal kita ini. Apa bila ada yang ingin berpartisipasi memberikan bantuan bisa menghubungi tim ACT SUMUT dalam penanganan bencana ini, jelas Fadhli.