Terombang Ambing di Laut Selat Malaka, KM Sabana PB 2214 Karam Dihantam Ombak Besar

sentralberita|Langkat~KM Sabana PB 2214 karam dihantam ombak, Jum’at (9/11/2019) dini hari. 7 nelayan Langkat nyaris tewas di Selat Malaka.Numum 7 nelayan tersebut diselamatkan kapal motor nelayan lainnya yang terombang ambing di laut lepas dengan berpengangan pada tutup kotak pendingin (cold box) ikan yang terbuat dari fiber.
Ke 7 nelayan tersebut,yakni Zainal Abidin alias Buyung (48) Nakhoda kapal, dan enam 6 Anak Buah Kapal (ABK) nya Razak (25), M NurLian Syah (20), Zulham (43) Anarullah Putra (26), M Toha (39) serta M Sofyan (18). Semuanya merupakan warga jalan Babalan Kelurahan Brandan Timur Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat.
Zainal Abidin kepada jurnalis saat di Rumah Sakit Pertamina (RSP) Pangkalan Brandan mengatakan, saat peristiwa tersebut kapal motor yang di nakhodainya menuju arah pulang dari melaut.”Disekitar line dua, boat kami di hantam ombak besar, hingga karam ditengah laut,”sebutnya.
Lanjut Zainal, “cuaca malam itu sedang hujan deras disertai angin dan berombak. Tiba-tiba ombak besar langsung datang dan menghantam boat kami, yang kala itu penuh dengan muatan ikan. Boat tak sanggup bertahan dan karam,”sebutnya
Dengan keadaan hujan badai dan ombak,para ABK berusaha mencari pelampung untuk menyelamatkan diri.
“Beruntung dalam keadaan gelap gulita di tengah laut dan terhempas ombak kesana kemari, kami berhasil mendapatkan tutup palka ikan yang terbuat dari sterofoam fiber glass, dan menjadi penyelamat kami, dan kami saling bergandengan agar tidak hilang satu sama lain,” ungkap Zainal.
Hal senada juga di katakan Anarullah Putra ABK KM Sabana PB 2214 yang mengalami musibah tersebut,”sekitar pukul 12 siang kami diselamatkan nelayan lain. Kondisi kami sangat lemas dan kedinginan.”
Terpisah, pengusaha ikan dan pemilik KM Sabana PB 2214, Syahril Suryadi atau akrab disapa Saleh menyatakan, peristiwa yang dialami ABK KM Sabana PB 2214 merupakan musibah yang tidak bisa ditolak.
“Alhamdulillah mereka semua selamat, saat ini mereka masih mendapatkan perawatan medis,waktu 10 jam didalam air bukan waktu yang singkat, tentunya kesehatan mereka harus diperiksa dan mereka harus istirahat”ujar Syahril Suryadi
Ke tujuh nelayan.yang selamat dari musibah karamnya KM Sabana PB 2214 tersebut dan berhasil diselamat kapal nelayan lainnya, tiba Pangkalan Brandan sekira pukul 21.00 WIB dan segera dibawa ke RSP Pangkalan Brandan untuk mendapat perawatan medis.(SB/01/hh)