Harga Cabai Merah Turun, Oktober 2019 Sumut Deflasi 0,28 Persen

Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi didampingi
Kabid Statistik Distribusi Dinar Butar-butar dan Kabid Statistik Produksi Dwi Prawoto berbicara kepada wartawan di kantornya Jalan Asrama Medan Jumat (1/11/2019).

sentralberita|Medan~Pada Oktober 2019, harga cabai merah di empat kota Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami penurunan yang gilirannya membuat Sumatera Utara deflasi 0,28 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Syech Suhaimi mengatakan hal itu kepada wartawan di kantornya Jalan Asrama Medan Jumat (1/11/2019). Saat itu Suhaimi didampingi Kabid Statistik Distribusi Dinar Butar-butar dan Kabid Statistik Produksi Dwi Prawoto.

Suhaimi menjelaskan cabai merah menempati urutan pertama di empat kota IHK sebagai komoditi yang memberi andil deflasi. Itu artinya, harga cabai merah mengalami penurunan di empat IHK tersebut. Selain cabai merah, andil deflasi lainnya antara lain cabai rawit, cabai hijau, ikan kembung, dencis, sawi hijau dan tempe.

“Turunnya harga cabai merah membuat Sumut deflasi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Sumut Sambut Baik Arahan Mendagri Jaga Pergerakan Komoditas Pangan

Ia menjelaskan dua kota IHK di Sumatera Utara mengalami deflasi yakni Sibolga 0,37 persen dan Medan 0,34 persen, dua kota lainnya inflasi; Pematangsiantar 0,01 persen dan Padangsidempuan 0,35 persen.

Suhaimi mengatakan gabungan empat kota IHK membuat Sumatera Utara pada Oktober 2019 mengalami deflasi 0,28 persen, tahun kalender 3,21 persen dan yoy sebesar 2,84 persen. Sedangkan secara nasional inflasi 0,02 persen Oktober 2019, tahun kalender 2,22 persen dan yoy 3,13 persen.

Di Medan, katanya, inflasi 0,34 persen atau terjadi penurunan indeks dari 143,88 pada bulan September 2019 menjadi 143,39 pada Oktober 2019. “Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks dua kelompok pengeluaran,” ungkap Suhaimi.

Kelompok yang mengalami penurunan itu yaitu bahan makanan sebesar 2,35 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,14 persen.

Baca Juga :  Raih WTP ke-10 Berturut-turut, Pj Gubernur Ingin ini Jadi Budaya Pemprov Sumut

Sedangkan kelompok yang menunjukkan peningkatan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,35 persen, sandang 0,33 persen dan kesehatan 0,09 persen Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,32 persen. “Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks,” terangnya.

Komoditas utama penyumbang deflasi selama Oktober 2019 di Medan antara lain cabai merah, cabai rawit, kentang, sawi putih, ikan kembung, cabai hijau dan ikan dencis.

Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, 13 kota tercatat deflasi, tertinggi di Tembilahan sebesar 0,59 persen dengan IHK sebesar 142,58 dan terendah di Pangkal Pinang 0,02 persen dengan IHK 145,58.(SB/wie)

-->