Jalan Menuju SMAN 1 Natal Seperti Kolam Pancing, 35 Tahun Tak Pernah di Aspal

sentralberita|Madina~Jalan satu-satunya menuju SMA Negeri 1 Natal sudah jadi kolam pancing, berikut dengan foto dokumentasi jalan yang buruk penuh genangan air berwarna lumpur, adalah sebuah postingan status akun facebook bernana “Arya Putra Dinata” yang kini viral di dunia maya pada halaman web facebook, dengan sejumlah komentar dari para penggiat facebook.
Hal itu dinilai sebagai bentuk keluhan warga masyarakat terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) karena Jalan Simpang Jalan Nasional Jalan Panggautan – Sikara-Kara II Natal yang terletak di Desa Panggautan Kecamatan Natal Kabupaten Madina ini tidak pernah diaspal bahkan terkesan ada pembiaran terhadap jalan yang sudah berusia 35 Tahun ini, hingga kini tak pernah dibangun Pemerintah.
Berdasarkan pantauan sentralberita.com di lapangan nampak jalan tersebut penuh genangan air terpasang plank dari kayu yang bertuliskan “Lubuk Larangan”, seolah jalan milik Pemda Madina ini telah dialihkan fungsikan menjadi kolam pancing atau lubuk laragan.
Viralnya berita ini di Facebook adalah postingan Arya Putra dinata yang diiringi berbagai komentar seperti, akun Mazli Lubis mengatakan, “perlu bibit ikan nila mujair atau ikan lele biar diantar he he he”, wandi leboy mengatakan, “Parolu parahu untuk manyubarang bulih di kirimgen”, dengan arti bahasa, “Kalau perlu perahu untuk menyeberang biar dikirimkan, dan lain sebagainya komenan dari warga masyarakat yang menandakan kesalnya masyarakat.
Diketahui Jalan Simpang Jalan Nasional Jalan Panggautan – Sikara-Kara II Natal Kecamatan Natal Kabupaten Madina ini dibuka sejak Tahun 1984 silam, saat itu yang masih bagian dari Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), hingga kini jalan satu-satunya menuju SMA Negeri 1 Natal yang beralamatkan di Desa Sasaran itu, belum pernah dibangun dengan Aspal Hotmix, bahkan kondisinya yang masih tanah bercampur bebatuan penuh dengan lubang-lubang besar.
Jalan ini sangat dibutuhkan masyarakat sebagai akses menuju Desa Sikara-kara II, suka maju, sikara-kara I ataupun Tunas Karya tembus ke Desa Kampung Sawah sebagai jalan lingkar Kecamatan Natal.
Serta jalan itu juga dapat digunakan ke Desa Rukun Jaya, sikara-kara III (PT. RMM) dan Sikara-kara IV, serta ke Dusun Simpang Bambu sebagai bagian dari Wilayah Desa Sundutan Tigo, yang didalamnya ada dua perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit dengan ribuan hektar areal, PT.Rimba Mujur Mahkota (RMM) dan PT.Dinamika Inti Sentosa (DIS).
Selayaknya Dibangun
Dikatakan Sairi selaku Anggota BPD Panggautan yang diwawancarai sentralberita.com, bahwa jalan tersebut memang sudah selayaknya segera dibangun, karena jalan ini setiap hari sedikitnya dilalui 700 orang siswa-siswi SMA Negeri 1 Natal sebagai akses pulang-pergi ke Sekolah menuntut ilmu, ucapnya.
Pentingnya jalan ini agar segera dibangun dan diaspal hotmix oleh Pemerintah Daerah Madina, di Desa Sasaran ada Fasilitas Dinas Pendidikan, perkantoran pemerintah seperti Kantor Dinas Kehutanan Provsu, kantor Puskeswan yang kini digunakan oleh BP3K, dan Pasar Natal (Baru) yang kini sedang dalam proses pembangunan sekaligus penuntasan program Disperindag Madina, ungkap Sairi.
Diminta kepada Pemerintah Daerah jangan tutup mata terkait kondisi jalan ini, serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Madina diharapkan dapat mendorong Pemerintah untuk mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan ini, bayangkan jalan sudah 35 tahun usianya tapi tak pernah dibangun jadi Aspal Hotmix, sungguh miris, Pungkas Anggota BPD Panggautan itu. (MAH)