Piutang Perusahaan Pembiayaan di Sumbagut Rp 44,1 Triliun

Deputi Direktur Bidang Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK KR 5 Sumbagut Uzersyah.

sentralberita|Medan~Sampai triwulan II 2019, total piutang perusahaan pembiayaan di Sumatera Bagain Utara (Sumbagut) mencapai Rp44,1 triliun dengan pertumbuhan 9,83 persen.

Deputi Direktur Bidang Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Otomatis Jasa Keuangan (OJK) KR 5 Sumbagut Uzersyah mengatakan hal itu kepada wartawan Senin (23/9).

Uzersyah menjelaskan piutang perusahaan pembiayaan paling banyak di Sumut mencapai Rp18,1 triliun (tumbuh 10,96 persen) disusul Riau Rp13,7 triliun (tumbuh 10,93 persen), Sumbar Rp5,6 triliun (tumbuh 2,57 persen), Aceh Rp3,6 triliun (tumbuh 9,37 persen) dan Kepri Rp3,1 trilliun (tumbuh 13,12 persen). Persentase pembiayaan yang bermasalah (NPF) jauh di bawah 5 persen yang ditargetkan BI. Net Performing Loan (NPF) Sumut 2,61 persen, Sumbar 2,86 persen, Aceh 2,28 persen, Riau 2,76 persen dan Kepri 1,18 persen.

Baca Juga :  Audiensi GM Perum Damri, Kadishub Sumut Minta Damri Evaluasi Layanan dan Tingkatkan Inovasi Layanan Transportasi

Laku Pandai

Uzersyah menyebut untuk Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) sampai triwulan II 2019, perkembangannya cukup bagus, khususnya di Sumut, pertumbuhan tabungan sampai 177 persen.

Ia merinci, Laku Pandai di Sumut; agen 54.020 orang, nasabah 1.049.319 orang dengan jumlah tabungan Rp 154,196 miliar. Aceh; agen 22.783 orang, nasabah 417.546 orang dengan tabungan Rp24,252 miliar. Riau; agen 22.675 orang, nasabah 261.872 orang dengan tabungan Rp35,953 miliar. Sumbar; agen 20.557 orang, nasabah 326.814 orang dengan tabungan Rp41,489 miliar. Kepri; agen 6.752 orang, nasabah 102.866 orang dengan tabungan Rp10,865 miliar.
Asuransi Pertanian
Uzersyah menambahkan untuk Lembaga Jasa Keuangan non bank lainnya sampai triwulan II 2019 yakni Asuransi Usaha Tanam Padi (AUTP) di Sumut, ada 1.284 yang ikut AUTP dengan lahan seluas 855,57 hektar dengan premi Rp154,002 juta. Sumbar sebanyak 4.069 petani dengan premis Rp573,865 juta. “Asuransi Usaha Tanam Padi masih di dua provinsi,” kata Uzersyah.

Baca Juga :  Dinilai Mampu Wujudkan Pelayanan Prima ke Pelanggan, Direksi Perumda Tirtanadi Terima Penghargaan dari Kompatir

Sedang akan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTP) ada tiga provinsi yakni Sumut sebanyak 1.504 peternak dengan jumlah sapi 5.4376 ekor, premi mencapai Rp1,087 miliar. Sumbar sebanyak Rp1.633 peternak, jumlah sapi 3.846 ekor dengan premi Rp769,2 juta. Riau sebanyak 368 peternak, jumlah sapi 1.168 ekor dengan premi Rp224,720 juta.

Asuransi Nelayan (AsNel) juga ada di tiga provinsi yakni Sumut 242 nelayan dengan premi Rp42,275 juta. Kepri 2.393 nelayan dengan premi Rp199,460 juta dan Riau 464 nelayan, preminya Rp30,950 juta.(SB/wie)

-->