Korupsi Materai Rp2 M, Staf Keuangan Kantor Pos Dituntut 6 Tahun Penjara

Ilustrasi gambar materai

sentralberita|Medan ~Staf Keuangan/Benda Pos Materi (BPM) di Kantor Pos Medan, Sri Hartati Susilawati dituntut enam tahun penjara dalam persidangan Tipikor yang berlangsung diruang Cakra IX, Kamis (11/07). 

Dalam nota tuntutan  JPU Aristomy Siahaan menyatakan bahwa terdakwa terbukti korupsi dalam pengadaan Benda Pos Materai (BPM) yang berlangsung dari 2016-2018 senilai Rp2 milliar. Selain pidana badan penuntut umum juga meminta majelis hakim yang diketuai Ferry Sormin, agar membebankan Sriharti membayar denda Rp200 juta subsidair 6 bulan serta Uang Pengganti ( UP ) sebesar Rp2 Milliar subsidair 6 bulan.

Lebih lanjut dalam tuntutannya, menyebutkan bahwa terdakwa berhasil meraup uang dari hasil penjualan materai selama dua tahun sebesar Rp2 miliar yang tidak disetorkan ke kas Kantor Pos. 

Baca Juga :  Tim Patroli Presisi Polrestabes Medan Amankan Dua Remaja, Kabid Humas Poldasu Apresiasi

Pada kasus ini terdakwa bersama Manager Keuangan dan BPM Kantor Pos Medan Marudut Nainggolan (berkas terpisah) di Kantor PT Pos Indonesia Kantor Pos Medan 2000 di Jalan Pos Nomor 1, Kesawan, Medan Barat.

Dalam aksinya terdakwa sengaja tidak menyetorkan uang hasil penjualan materai dan benda Pos lainnya.Dan untuk mengelabui pegawai lain,terdakwa menyusun rapi kertas Bundelan bekas materai yang sudah terjual,seolah – olah materai masih utuh.Namun ketika dilakukan audit barulah ketahuan dan ternyata materai sudah kosong dan hasil penjualan tidak disetorkan ke kas.

Dari hasil penjualan terdakwa berhasil membeli dua rumah mewah di Jalan Matahari Blok 5 No. 83 Perumnas Helvetia Medan sesuai KTP dan di Jalan Karya Wisata Komplek Dosen USU No 17, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Medan.

Baca Juga :  Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan Amankan Empat Pelaku Pungli Bermodus Juru Parkir Liar

Usai persidangan, penasehat hukum terdakwa Sri Wahyuni dari LBH Menara Keadilan kepada wartawan pihaknya mengajukan pembelaan atas tuntutan jaksa. ( SB/FS)

-->