Diduga Diserang Harimau, Kondisi Tubuhnya Memprihatinkan

sentralberita|Medan~Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) menyelidiki dugaan konflik harimau yang terjadi di Desa Aek Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun.

Seorang warga bernama Abusali Hasibuan (62) ditemukan tewas di areal kebun Jembatan Bosi dengan kondisi mengenaskan.

Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi mengatakan, tim sudah diturunkan ke lokasi dengan membawa kandang harimau sekaligus menyelidiki kasusnya. “Tim sudah di lapangan diselidiki. Mungkin diotopsi dulu di RS. Apapun itu kan harus ada minta pendapat dari ahli, dokter atau apa,” katanya

Dijelaskannya, desa tersebut berdekatan dengan Suaka Margasatwa Barumun yang menjadi habitat harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Namun pihaknya tidak bisa memperkirakan pergerakan harimau sumatera.

“Jadi tim di lapangan membawa kandang dan bunyi-bunyian untuk menghalau. Karena kita belum tahu keberadaannya. Artinya itu distandbye kan di situ. Kalau misalnya nampak dan bisa dipancing masuk ke kandang,” katanya.

Baca Juga :  Kapolres Labusel Ajak Masyarakat Ciptakan Pilkada Aman dan Damai

Saat ini pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berada di ladangnya di atas jam 5 sore. Begitupun ketika ladangnya berada jauh dari pemukiman, maka tidak boleh sendirian.

“Sangat prihatin lah kalau terjadi seperti ini. Dilematis juga kan. Itu habitatnya tapi bagaimana perkembangan manusia semakin dekat ke kawasan. Kayaknya ini kasus pertama di situ,” katanya.

Kepala Bidang BBKSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Gunawan Azla mengatakan timnya baru saja bergerak ke lokasi dengan membawa beberapa kelengkapan seperti kandang, senapan bius dan lainnya setelah mendapatkan informasi dari pihak kepolisian pukul 11.00 wib.

“Rekan-rekan sedang meluncur ke sana. Apakah itu karena harimau, nggak tahu juga. Kan dugaan seperti itu. Makanya kawan-kawan menuju lokasi,” katanya sembari menambahkan daerah tersebut masuk dalam Resort Barumun III.

Informasi yang dihimpun, Abusali Hasibuan, berumur 62 tahun, warga Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatra Utara dengan kepala terpisah dan tangan kanan hilang pada Kamis malam (16/5/2019) sekitar pukul 21.00 wib.

Baca Juga :  Judo Sumut Optimis Raih Emas PON

Kepolisian Sektor Barumun dan TNI Koramil 08/Barumun, beserta pihak keluarga dan masyarakat, membawa jenazah korban ke RSU Sibuhua untuk dilakukan otopsi.

Untuk diketahui, Kecamatan Ulu Barumun di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sosopan, Padanglawas. Tahun 2017, dalam dua hari tejadi dua kali harimau sumatera mati.

Pertama pada tanggal hari Senin (10/7/2017) di Desa Haporas, Kecamatan Sosopan seekor harimau jantan diperkirakan berusia tiga tahunan, ditemukan lemah tak berdaya di perkerbunan dan akhirnya mati.

Sehari berikutnya, desa yang sama seekor harimau sumatera tewas dengan beberapa bagian tubuhnya hilang, yakni sepasang taring dan kumisnya. Harimau tersebut dibunuh lantaran memasuki kawasan permukiman masyarakat dan dianggap meresahkan.(SB/01/rep).

-->