Impor Dari Tiongkok Terbesar Masuk Sumut

sentralberita|Medan~Pada Desember 2018, negara pemasok barang impor terbesar adalah Tiongkok sebesar 180,28 juta dolar AS (38,78 persen), diikuti Singapura sebesar 47,31 juta dolar AS (10,18 persen) dan Amerika Serika sebesar 6,40 juta dolar AS (6,89 persen).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Syech Suhaimi mengatakan hal itu kepada wartawan di kantornya Senin (18/2).

Suhaimi menjelaskan selama Desember 2018, negara pemasok utama yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah Tiongkok sebesar 45,93 juta dolar AS (34,19 persen) dan Amerika Serikat 6,40 juta dolar AS (24,94 persen).

Dari total nilai impor Sumut sebesar 464,82 juta dolar AS pada Desember 2018, sebesar 227,19 juta dolar AS (48,88 persen) berasal dari luar ASEAN, sebesar 98,15 juta dolar AS (21,12 persen) dari ASEAN dan sisanya berasal dari kawasan lainnya.

Pada periode Januari-Desember 2018, katanya, nilai impor untuk sepuluh golongan barang utama lainnya sebesar 680,07 juta dolar AS (22,15 persen) dibanding periode sama tahun 2017 dan golongan barang lainnya naik.sebesar 336,71 juta (21,51 persen). “Peran impor untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari-Desember 2018 mencapai 66,34 persen,” katanya.

Peran tertinggi berasal dari golongan bahan bakar mineral (HS 27) sebesarb14,17 persen) diikuti mesin-mesin pesawat/mekanij (HS 84) sebesar 13,02 persen dan mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar 6,64 persen.

Suhaimi menyebut nilai impor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumut atas dasar
cost, insurance & freight sebesar 464,82 juta dolar AS atau naik sebesar 10,75 persen dibandingkan Nopember 2018 yang mencapai 419,70 juta dolar AS. Bila dibandingkan dengan bulan sama tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar 4,97 persen.

Nilai impor pada Desember 2018 dibanding Nopember 2018, barang modal naik sebesar 69,18 persen, barang konsumsi naik 27,34 persen dan bahan baku/penolong) turun sebesar 0,22 persen.

Pada Desember 2018, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adala mesin-mesin pesawat mekanik (HS 84) sebesar 58,84 juta dolar AS (123,20 persen), sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar yaitu golongan ampas/sisa industri makanan (HS 23). (SB/wie)