Tiga Rumah di Asahan Ditabrak Bus Angkutan Umum, seorang Masuk RS
Sentralberita|Asahan~ Bus angkutan umum PT. Bintang Utara BK 7396 UA jurusan Riau – Medan tabrak tiga rumah warga di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Km 170-171 atau persisnya di Dusun II desa Air Genting Kecamatan Air Batu, Sabtu pagi (4/8/2018) sekitar pukul 03.19 WIB.
Informasi dihimpun di Tempat Kejadian Perkara (TKP), tidak ada korban jiwa namun satu orang warga yang ketetapan sedang berada di warung yang ditabrak bus naas itu mengalami luka luka dan saat ini masih dalam penanganan medis di Klinik Azmy.
Menurut keterangan beberapa warga yang berada di lokasi, kejadian itu berawal saat bus yang dikemudikan (Lidik) melajuh dengan kecepatan tinggi dari arah Rantauparapat, setibanya di lokasi menabrak bagian belakang truk (Lidik) yang baru keluar dari parkiran Rumah Makan (RM) Sehati.
“Bus itu kencang, tiba – tiba ada truk tanki yang sedang atrik. Bagian belakangnya ditabrak dan diduga sopir bus langsung banting stir ke sisi kanan yang kemudian menabrak tiga rumah milik warga,” ungkap pria yang mengaku bernama Paiman.
Tiga rumah yang ditabrak masing – masing milik, ” Rustam Effendi, Mahyar dan Yudi,” bagian depan serta tembok bangunan rusak akibat diterjang bus maut itu, ujarnya lagi.
Ditempat yang sama, Kapos Lantas Simpang Kawat Aiptu Mariadun saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu, ” benar telah terjadi kecelakaan yang mengakibatkan bus PT.Bintang Utara menabrak rumah milik warga,” kata Mariadun.
Satu orang pengendara sepeda motor Yamaha Mio BK 2326 ZZ atas nama Sarno (46) warga desa Bandar Pulo yang saat itu berada di warung yang ditabrak bus itu mengalami luka – luka dan Fernindo Sitorus (44) penumpang warga Deli Serdang saat ini masih dalam perawatan, ujarnya.
Terpisah, Rustam Effendi salah satu pemilik rumah yang rusah ditabrak saat dikonfirmasi mengaku trauma akibat rumahnya diterjang bus naas itu, ” waduh, tidak tahu bagaimana kalau bus itu sampai menabrak bagian tengah rumah, pasalnya kami sekeluarga ada di dalamnya,” ungkap Rustam.
” Tidak tahu persis bagaiman kejadiannya, tiba – tiba kami sekeluarga langsung terjaga begitu terdengar suara dentuman keras, seperti ada gempa,” ungkapnya lagi.
Kami sebagai korban meminta pertanggungjawaban dari pihak PT.Bintang Utara, karena mereka telah merugikan kami secara moril dan materil, tegas Rustam yang diamini Mahyar dan Yudi.(SB/01/BI-1)