Reses Beston Sinaga: Warga Keluhkan Masalah BPJS dan Banjir

Sentralberita| Medan~Masalah kesehatan dan banjir masih menjadi momok di kawasan Jalan Tangguk Bahagia Raya, Blok. 2 No. 238 Griya Martubung, Kel. Besar, Kec. Medan Deli di Daerah Pemilihan (Dapil) V Kota Medan,
 Minggu, (22/04). Anggota DPRD Kota Medan dari Dapil V, Beston Sinaga, pun sangat serius memperhatikan kedua masalah tersebut.
Dalam Reses I Tahun 2018 anggota DPRD Kota Medan, Beston Sinaga. SH, MH mengungkapkan, persoalan banjir yang ada di Griya Martubung sudah menjadi polemik yang berkepanjangan. Pemko Medan sendiri belum bisa memberikan perbaikan infrastruktur, dikarenakan  pihak Perumnas Martubung belum menyerahkan Griya Martubung ke Pemko Medan, sehingga Pemko Medan tidak bisa melakukan perbaikan infrastruktur, terang Beston.
“Hal lain penyebab banjir yang ada di Griya Martubung dikarenakan kiriman dari PT. KIM  yang membuang limbahnya ke saluran warga Griya Martubung. Untuk itu, mari kita bersama-sama menyelesaikan persoalan ini kepada PT. KIM, agar persoalan banjir segera selesai”,  terang politisi PKPI ini.
Beston juga mengungkapkan, banyak truk-truk yang berasal dari PT. KIM membuang tinja (kotoran) ke Griya Martubung. Untuk itu, bila ada warga yang melihat segera laporkan ke polsek terdekat, masyarakat diminta jangan takut, terang anggota Komisi C DPRD Medan ini.
“Untuk Persoalan BPJS, bila ada rumah sakit yang tidak melayani, segera beritahu kepada saya, agar rumah sakit tersebut dikeluarkan dan tidak menjadi provider  BPJS lagi, terang politisi PKPI ini.
Sebelumnya, warga Blok. 2 Martubung Alister Pakpahan mengeluhkan, banjir terutama di Tangguk Raya 10 Martubung sehingga bila banjir maka tidak bisa dilalui sepeda motor.  Dia juga  mengeluhkan, sulitnya memeriksa kesehatan  karena faskes BPJS yang jauh.
Hal senada diungkapkan L. Situmorang yang menyatakan kekecewaannya terhadap pelayanan BPJS yang menolak melayani anaknya, karena saat kejadian kedua anaknya yang pertama dan ketiga sakit, namun anak ketiganya tidak mendapatkan pelayanan BPJS. Dan harus membayar biaya perobatan.
Sementara itu, Br. Sinaga mengungkapkan, pihak kecamatan belum sepenuhnya menyediakan fasilitas tempat pembuangan sampah sehingga banyak masyarakat membuang sampah sembarangan.
“Seperti di lingkungan tempat tinggal saya, tidak tersedia bak sampah serta tak diangkutnya sampah  membuat sampah menjadi menumpuk dan mengeluarkan bau busuk”, ujarnya. (SB/Lina)
Baca Juga :  Komisi IV DPRD Kota Medan Sidak ke RS Advent

Tinggalkan Balasan

-->