JK: Gesekan dan Perbedaan di Pilkada Akibat Medsos
Sentralberita| JakartaJakarta~Berdasarkan pengalaman JK tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Menurutnya, gesekan bisa diminimalkan karena tidak ada poros partai.
“Dari pengalaman yang ada, kita tidak perlu khawatir. TNI-Polri menjaga situasi. Karena tidak ada poros, hari ini di kabupaten A, Golkar dengan PDIP, di kabupaten B Demokrat dengan Golkar. Jadi tidak ada suatu kelompok bersama. Saling silang,” ucap JK memberi contoh.
JK menambahkan adanya isu SARA terjadi akibat dampak dari media sosial. Ia kemudian mencontohkan isu SARA di negara Amerika.
“Saya kira hanya isu SARA, semua perbedaan muncul akibat medsos. Tapi kita masih lumayan. Di Amerika, Trump melarang Islam masuk, melarang Meksiko. Dia lebih SARA. Di Indonesia tidak ada itu, ‘Kristen jangan’ tidak ada. Di Jakarta bukan perbedaan agama, tapi omongannya Ahok yang bermasalah. Kan bukan perbedaan agama,” paparnya.
JK pesimistis isu SARA berlaku di Indonesia. Menurutnya, setiap paslon punya solusi untuk meminimalkan konflik di daerah rawan.
“Saya kira tidak, mungkin ada saja di daerah-daerah, tapi tidak menimbulkan suatu masalah besar. Di daerah konflik, di seperti Maluku, pasangannya Islam-Kristen. Jadi gimana bikin konflik, tidak ada konflik. Poso Islam-Kristen. Kalau gubernurnya Islam, wakilnya Kristen, atau sebaliknya. Itu di daerah-daerah sehingga tidak ada (konflik),” urainya (SB/dtc)