Lima Anak sekolah Dasar Jadi Korban Pencabulan Oleh Gurunya di Tapsel, Ini Hasil Pemeriksaannya Sementara

Sentralberita|tapsel lima anak sekolah dasar di tapanuli selatan- sumatera utara menjadi korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh gurunya sendiri. korban didampingi orangtua melaporkan kasus ini ke polisi, selasa (30/1/2018)
Keluarga bersama lima anak dibawah umur yang diduga menjadi korban pencabulan mendatangi unit perlindungan perempuan dan anak satreskrim polres tapanuli selatan untuk membuat laporan atas kasus yang dialami si buah hati mereka.
Diduga kelima anak tersebut menjadi korban pencabulan oleh oknum guru di sekolah tempat mereka belajar di sekolah dasar di desa huraba kecamatan angkola timur tapanuli selatan -sumatera utara.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kelima korban diciumi dan dipegangi bagian tubuh serta kemaluannya oleh pelaku. polisi pun bertindak cepat dengan memeriksa sejumlah saksi dan korban, diketahui pelaku oknum guru berinisial KH,
“…Dari hasil pemeriksaan sementara terhadap korban mereka mengakui diciumi dan dipegangi oleh pelaku bagian kelaminnya, pelaku sudah diketahui dan pasti proses lanjut. Pelaku sendiri kita dapat info merupakan tenaga pendidik dari korban…” ujar Iptu Heppy Margowati Suyono, kanit PPA PolresTtapanuli Selatan.
pelaku sendiri belum diamankan, karena polisi masih melakukan penyelidikan dan pengumpulan barang bukti
Disebutkan, orang tua siswa mendatangi mapolres tapsel lantaran tak terima anaknya dicabuli, hal tersebut mereka ketahui dari pengakuan korban yang terjadi di ruang kelas yang dilakukan gurunya sendiri.
sebelum melakukan aksi bejatnya, pelaku yang merupakan wali kelas para korban tersebut terlebih dahulu memberikan tugas kepada muridnya. namun saat para korban memberikan tugas yang sudah dikerjakannya tersebut, kh malah melakukan aksi bejatnya dengan cara meremas kemaluan korban yang masih berpakaian sekolah.
Seusai kejadian tersebut, para korban pun kemudian menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada orang tuanya. tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, para orang tua pun kemudian berbondong-bondong mendatangi mapolres tapsel guna melaporkan kejadian yang menimpah anaknya.
Saat dikonfirmasi wartawan, kanit PP Sat Reskrim Polres Tapsel, Iptu Happy membenarkan peristiwa tersebut. (SB/01/ib)