BPS Akui Indonesia Sering Impor Beras
Sentralberita| Jakarta~Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BOS), Yunita Rusanti mengakui Indonesia sudah beberapa kali melakukan impor beras. Meski demikian, hal itu dilakukan dalam jumlah kecil dan untuk beras khusus.
“Ada (impor beras) kecil-kecil. Sekarang 500.000 ton kemarin ada tapi kecil-kecil, lebih pada beras khusus,” kata Yunita, di kantornya, Senin (15/1).
Dia menilai, impor beras tak selamanya membawa dampak buruk bagi Indonesia. Menurutnya, dengan adanya impor beras, diharapkan akan berdampak meredam harga di pasaran. Termasuk impor beras sebanyak 500.000 ton dari Vietnam dan Thailand yang diharapkan bisa menekan naiknya harga beras sejak beberapa bulan lalu.
“Dengan adanya impor beras setidaknya akan membantu pada sisi suplai kemarin kan sempat lihat di beberapa pasar kan ada yang langka, kalau suplainya dibantu akan menekan harga beras itu sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, terkait data stok dan produksi beras nasional, Yunita menyerahkan hal tersebut kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman. “Kita BPS tidak mengeluarkan data produksi kita kembalikan ke Kementerian Pertanian,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim salah satu capaian membanggakan yang dilakukan pemerintah adalah tidak adanya impor beras medium selama periode 2016-2017. (SB/mc)