Ini Kata Balon Gubsu Susilawati: Tembak Mati Pelaku Begal yang Semakin Marak di Medan
Sentralberita| Medan~ Menanggapi pasca ditemukannya seorang pria yang diduga berprofesi sebagai pengemudi taksi online GrabCar tewas mengenaskan di Jalan Sempurna, Kelurahan Sudirejo, Kecamatan Medan Kota, Minggu (24/9) dini hari. Balon Gubsu 2018 Susilawati (Sisi) angkat bicara.
Kepada wartawan, balon gubsu dari partai Demokrat ini meminta kepada petugas kepolisian untuk menembak mati para pelaku begal yang semakin marak di kota Medan.
“Tembak ditempat bagi para pelaku begal yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat baik di Sumatera Utara maupun di Indonesia,” pintanya, Minggu (24/9/2017).
Menurutnya, keamanan dan kenyamanan adalah kunci masyarakat yang sejahtera, di manapun. Tidak hanya di Sumatera Utara, di Indonesia pun sama. Bagaimana masyarakat mau bergerak untuk melakukan kegiatan ekonomi jika rasa aman tidak ada? Bagaimana investor mau berinvestasi, jika keamanan tidak dijamin.
Dulu, karakter masyarakat Sumut itu rajin menuntut ilmu serta rajin bekerja untuk membahagiakan keluarga. Kehidupan sederhana seperti yang diinginkan banyak orang pada umumnya. Mereka tidak ingin kekayaan materi/menumpuk harta benda, karena semua itu tidak kekal. Ilmulah yang kekal dan dapat memberi arah hidup ke tempat yang lebih baik.
Namun sangat disayangkan sejak era reformasi, semua berubah menjadi 180 derajat. Mereka berlomba-lomba untuk mengejar kekayaan materi. Mentalitas pejabatnya pun mengalami dekadensi. Terbukti banyak pemimpin/pejabat Sumut tertangkap OTT (Operasi Tangkap Tangan) oleh KPK. Sangat memprihatinkan.
Karakter masyarakat Sumut justru berubah ke hedonis sehingga berdampak buruk pada hal lain seperti kriminalitas jalanan yang cukup tinggi di Sumut. Karena terjadi kesenjangan ekonomi yang makin jauh. Ini menjadi keprihatinan dan harus menjadi perhatian kita semua.
Banyak masyarakat umum yang menjadi korban kriminalitas jalanan, para pelaku kriminal bertindak semena-semena melakukan kejahatannya. Rasanya seperti tidak ada penolong bagi masyarakat yang terkena musibah tersebut. Alangkah mengerikan hidup di tempat yang tinggi kriminalitasnya.
Upaya penindakan dilakukan namun belum dapat meng-cover semuanya, karena kejahatannya lebih tinggi daripada penindakan/penangannya. Untuk itulah pemerintah harus turun tangan dalam mengatasi hal ini dalam konteks pencegahan. Penindakannya pun perlu maksimal. Bagi pelanggar hukum, pelaku kejahatan seharusnya mendapatkan hukuman setimpal. Agar menimbulkan rasa jera.
Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap ketidaknyamanan ini. Akibat perilaku kriminalitas tinggi, sangat menurunkan produktivitas masyarakat, karena takut keluar rumah, baik siang maupun malam hari.
Ini akan berdampak buruk pada menurunnya ekonomi masyarakat yang pada gilirannya berdampak pula pada ekonomi secara global di Sumut. Bahkan jika terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia, akan sangat berakibat pada menurunnya ekonomi secara nasional.
Pemimpin jangan semata mengurus kepentingannya sendiri, namun dikembalikan pada niat semula: untuk apa dia berada di posisi itu? Seorang pemimpin harus menjadi pelayan masyarakat yang membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik di semua sektor kehidupan.
Itulah tujuan dari sebuah pengelolaan pemerintahan yang dilaksanakan oleh pemimipin terpilih. Semoga segera muncul pemimpin bersih, berani, bijak dan istiqomah untuk menghadapi semua tantangan, gangguan, ancaman dan hambatan menjadi sebuah peluang yang dapat bermanfaat.(SB/husni l)