Tina Kastaman “ EO Keluarga ”
Sentralberita| Medan~ EO ( Event Organizer, red ) saat ini semakin berkembang di Kota Medan. Salah satu EO yang punya nama yakni Qad EO milik Tina Kastaman.
“ Setelah pensiun dini dari pekerjaan saya di salah satu perusahaan pharmacy dari Luar negeri. Maka, saya ada ide ingin membangun EO bersama suami Pramono Sigit dan anak-anak saya Qinthar Ramadhan dan Qintari Ayu Aninditha. Kami bikin EO itu memang dari nol. Tapi, saya tetap mengandalkan klien saya dari teman-teman saya dulu sewaktu masih kerja,” kata Tina Kastaman memulai obrolannya pada www.sentralberita.com beberapa waktu lalu.
Dari perusahaan pharmacy ‘ banting setir ’ ke profesi EO. Tentu saja, “ karena saya sudah biasa melakukan semua aktifitas saat kerja dulu. Mengadakan seminar-seminar edukasi itu dilakukan sendiri. Dari situ saya terpikir kenapa saya tidak melakukan sesuatu secara pribadi. Ketika ide itu saya omongin dengan suami dan anak-anak. Alhamdulillah, mereka sangat mendukung ide saya. Maka jadilah EO saya adalah perusahaan keluarga. Agar kita tetap dekat apa yang bisa kita lakukan kita lakukan bersama,” jelas Tina secara gamblang.
EO Qad sendiri, kata Tina Kastaman, berdiri sejak Maret 6 tahun yang lalu. “ Awalnya memang EO ini bergerak di bidang penyelenggaraan seminar-seminar Obgyn, Kongres dan lain-lain. Lalu, EO ini berkembang menjadi WO ( Wedding Organizer, red ). Bukan hanya di rumah-rumah, café bahkan juga di hotel-hotel ternama di Medan kami sering diminta orang untuk décor pesta Ultah dan Pesta Perkawinan,” ujar Tina di rumah yang merangkap EOnya di kawasan Jl Flamboyan Raya.
Ternyata apa yang dilakukan Tina beserta keluarga tidak sia-sia. “ Karena profesi saya banyak mengenal para dokter. Jadi, mereka suka minta acara meraka saya tangani. Dan, akses saya untuk menangani suatu pekerjaan itu jadi lebih gampang,” aku mantan Distrik Manager salah satu pharmacy dari Luar Negeri yang sudah digelutinya sejak puluhan tahun yang lalu.
Untuk WO sendiri, masih kata Tina, dia lebih sering diminta klien untuk membuat konsep Nasional. “ Sekarang kami juga sudah memiliki decorasi sendiri. Karena banyaknya request dari klien. Mau tak mau kita akhirnya punya décor sendiri,” papar Tina menambahkan décor barunya opening setahun yang lalu.
Untuk menghasilkan suatu decorasi yang bagus dan unik. Biasanya Tina suka diskusi dengan klien nya. “ Kira-kira klien itu mau konsep yang seperti apa. Terus kita kasih referensi beberapa décor. Kebanyakan mereka masih menyenangi décor dari Jakarta. Namun, ada juga yang tertarik konsep-décor dari India. “
Biasanya, untuk menentukan konsep seperti apa. Butuh waktu 1 tahun sebelum hari H. “ Alhamdulillah klien saya sampai saat ini tidak pernah minta yang aneh-aneh. Dan, tak ada yang complain.”
Menurut Tina, pekerjaan EO atau WO itu gampang-gampang susah. Semua harus dikerjakan secara over all. “ EO atau WO itu bertugas untuk decor panggung, buat konsep acara, menyediakan rundown acara, menyiapkan MC, menyiapkan penari prosesi, menyiapkan penerima tamu atau ada yang minta catering, keyboard dan lian-lain. Kita semua ada partner,” pungkas Tina.
Untuk harga, wanita yang berpenampilan sederhana ini mengaku tidak pernah mematok harga. “ harga itu relatife ya, kalau klien minta semua yang lengkap tentu harga tidak sama dengan yang biasa-biasa saja. Yang pasti pekerja utama ini adalah kami sekeluarga sedang tim yang lain semua freelance,” papar Tina.
Mulai dari klien umum, EO/WO Tina juga dilangganani oleh anak-anak pejabat Medan bahkan Sumatera Utara. Selama ini klien Tina mengaku cukup puas apa yang sudah mereka buat. “ Alhamdulillah dalam 1 bulan kami bisa menghandle sampai 8 acara,” imbuh Tina.
Menurut Tina, harapan ke depannya mereka bukan hanya bikin decorasi saja. “ Selama ini untuk decorasi orang pribumi masih sedikit yang bikin. Kebanyakan dari suku Tionghoa. Jadi, kalau dari kita banyak yang bisa buat kita jadi bisa membantu peminat dari kalangan menengah. Jadi, semua bisa terlayani dengan baik,” ujar Tina menambahkan EO nya ini kelak akan diteruskan oleh anak laki-lakinya,” jadi sekarang kami rintis.”(SB/ Debbi Safinaz ) .