Ini Sejarah Wafatnya Nabi Muhammad SAW di Pelukan Siti Aisyah

ilustrasi kaligrafi

Sentralberita| Jakarta~ Pada 8 Juli 632, Nabi Muhammad SAW meninggal dunia di Madinah, Arab Saudi. Muhammad yang merupakan pemimpin umat Islam dan pemimpin politik paling berpengaruh di dunia ini meninggal dipelukan istri ketiganya, Siti Aisyah.

Muhammad pertama kali menerima wahyu dari Allah SWT pada 610, di sebuah gua di Gunung Hira, Makkah melalui malaikat Jibril. Wahyu-wahyu yang diterimanya kemudian dikumpulkan menjadi kitab suci Alquran yang menjadi pedoman hidup umat Islam.

Muhammad merupakan nabi terakhir dan penyempurna tradisi Yahudi-Kristen, yang mengadopsi teologi agama-agama yang lebih tua itu sambil memperkenalkan doktrin baru, yaitu Islam. Ajarannya juga membawa persatuan bagi suku Baduy di Arab.

Baca Juga :  Keluarga Besar Kadiskominfo Sumut Peringati 3 Tahun Wafatnya Almarhumah Siti Yolanda Rouyas Sitorus 

Pada musim panas 622, Muhammad hijrah ke Madinah, sejauh sekitar 200 mil sebelah utara Makkah, tempat ia diberi kekuatan politik yang cukup besar. Di Madinah, dia membangun sebuah model pemerintahan teokratis dan mengelola sebuah kerajaan yang berkembang dengan sangat pesat.

Dilansir dari History, setelah wafat, Muhammad diakui sebagai pemimpin yang sangat sukses di seluruh Arab selatan hingga aktif di Kekaisaran Timur, Persia, dan Ethiopia. Setelah itu, kerajaan Islam menjadi kerajaan terbesar yang pernah ada di dunia, yang terbentang dari India ke Timur Tengah dan Afrika Utara serta sampai ke semenanjung Iberia di Eropa Barat.

Penyebaran Islam berlanjut setelah berakhirnya penaklukan di Arab, dan banyak agama di Afrika dan Asia mengadopsi agama tersebut. Saat ini, Islam adalah agama terbesar kedua di dunia.(SB/rol)

Baca Juga :  Kabag TU Kemenagsu H. Muhammad Yunus Pantau SKD CPNS Kemenag RI 2024

Tinggalkan Balasan

-->