Medan Labuhan Dapat Pahami Kenaikan Tarif Air, Camat: “Program Pemerintah tidak Akan Beratkan Masyarakat”

Sentralberita| Medan~ Camat Medan Labuhan Arrahman Pane mengatakan Medan Labuhan dapat memahami penyesuaian tarif yang saat ini sedang disosialisasikan oleh Tirtanadi.
“Yakinlah bapak dan ibu semua, program pemerintah tidak akan pernah memberatkan warga,” ujarnya pada acara Sambung Rasa Pelanggan terkait Sosialisasi Penyesuaian Tarif Air PDAM Tirtanadi di Kantor Lurah Martubung Jalan Pancing 1 Kecamatan Medan Labuhan.
Pada kesempatan tersebut, Camat Labuhan juga memberi masukan kepada Tirtanadi bahwa di Medan Labuhan masih banyak warga yang belum menikmati air bersih.
“Di Medan Labuhan ini banyak paluh dan air tanahnya keruh. Jadi kalau warga menggunakan air sumur, maka warga harus menyaringnya lagi. Tolong dibantu bagi warga yang ingin melakukan pemasangan baru,” bilangnya seraya menambahkan pada sekempatan ini semoga warga yang hadir bisa menyampaikan informasi penyesuaian tarif ini kepada warga lainnya.
Untuk memberikan pelayanan yang prima terhadap kebutuhan air bersih kepada masyarakat, seluruh perusahaan daerah air minum (PDAM) di Indonesia haruslah ‘sehat’, termasuk PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.
Oleh sebab itu, agar seluruh PDAM ini ‘sehat’, maka tarif yang diterapkan kepada pelanggan haruslah sesuai dengan kondisi yang ada sekarang. Pasalnya,
pembiayaan operasional yang dilakukan untuk memproduksi air bersih itu berasal dari tarif yang dikenakan kepada pelanggan.
“Perlu diketahui bahwa PDAM Tirtanadi bukanlah perusahaan daerah yang bersifat business oriented. Akan tetapi kami bersifat social oriented. Karena itu, kami tidak bisa semena-mena dalam membuat aturan, apalagi dalam menyesuaikan tarif,” kata Ketua Tim Penyesuaian Tarif Air PDAM Tirtanadi Sumut, Ir Zulkifli Lubis MSi
Acara ini dihadiri Direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi, Ir Heri Batangari Nasution M PSi, Kepala Sekretaris Perusahaan Jumirin SE MSi, Kepala cabang PDAM Tirtanadi Medan Labuhan Hasri Sahran Ritongan SE, didampingi Kepala Bagian Jaringan Medan Labuhan Ir Sunardi Tambunan dan Kepala Bagian PDAM Tirtanadi Cabang Labuhan seperti Ma’ruf dan Nardi Suheri.
Hadir juga pada acara tersebut, Camat Medan Labuhan Arrahman Pane didampingi Sekcam Medan Labuhan dan Lurah Martubung, Pemerhati Sosial dari Universitas Sumatera Utara (USU), Irvan Simatupang serta Sekjen LSM penjara Zulkifli serta warga sekitar Medan Labuhan.
Dijelaskan Zulkifli, sebagai perusahaan daerah miliki pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu). Karena itu, pemerintah melalui Tirtanadi membuat penetapan tarif terjangkau untuk standar kebutuhan pokok air minum yang telah disesuaikan dengan kemampuan membayar pelanggan yang berpenghasilan sama dengan upah minimum provinsi serta tidak melampaui 4 persen.
“Sementara untuk kualitas air yang dihasilkan, telah sesuai berdasarkan Permenkes Nomor 4 Tahun 1992 tentang mutu,” ucapnya.
Zulkifli juga menerangkan, untuk penyesuian tarif yang akan diberlakukan nantinya, Tirtanadi melakukan itu beradasarkan Permendagri Nomor 71 tahun 2016 tentang perhitungan dan penetapan tarif air minum.
Dalam permen tersebut dijelaskan bahwa perhitungan dan penetapan tarif air minum didasarkan pada beberapa item yakni keterjangkauan dan keadilan, mutu pelayanan, pemulihan biaya, efisiensi pemakaian air, perlindungan air baku, transparansi dan akuntabilitas.
Masih mengenai tarif, kata Zulkifli, pihaknya selama ini telah mensubsidi untuk pelanggan rumah tangga (RT) II yang mencapai 20,9 persen. Sementara untuk pelanggan RT III mencapai 41,6 persen.
“Dan ini yang menjadi beban bagi perusahaan,” cetusnya.
Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Kadiv SDM PDAM Tirtanadi ini mengatakan dalam hal operasional, pihaknya membutuhkan anggaran dana yang cukup besar untuk membangun instalasi pengolahan air (IPA).
“Ditahun 2017 ini, kita mengalokasikan anggaran sebesar Rp320 miliar yang digunakan untuk pembangunan IPA Sunggal, Deli Tua, Medan Denai, TLM, IPA Paket Pancur Batu, yang nantinya akan menghasilkan 1.380 liter per detik air bersih,” tuturnya seraya menambahkan bahwa air bersih yang dihasilkan itu nantinya yang disalurkan kepada masyarakat pelanggan Tirtanadi.
Zulkifli juga mengungkapkan untuk pembangunan IPA tersebut, pihaknya juga sangat berharap biaya operasional lainnya yang berasal dari pelanggan.
“Kita semua tahu bahwa air adalah benda ciptaan tuhan yang bisa dimanfaatkan siapa saja secara gratis. Namun yang bayar adalah jasa pengelolaannya. Karena dalam mengelola air dibutuhkan macam-macam jenis material untuk membunuh kuman dan menjernihkan air. Selain itu juga, kita perlu listrik yang dipakai selama 24 jam untuk pengoperasian mesin distribusi air, lalu SDM yang bekerja,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Air Limbah Ir Heri Batangari Nasuiton M PSi mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Medan Labuhan yang hadir pada acara Semabung Rasa Tirtanadi ini.
Ia menerangkan saat ini Tirtanadi memiliki 350 ribu lebih pelanggan atau sekitar 74 persen pelanggan Tirtanadi yang ada di Kota Medan.
“Artinya belum seluruhnya masyarakat Kota Medan menjadi pelanggan Tirtanadi. Namun demikian, kami tidak menutup diri apabila ada masyarakat yang ingin menjadi pelanggan. Karena seiring perkembangan dan kemajuan zaman, di Kota Medan banyak didirikan perumahan yang pastinya membutuhkan air bersih,” ujarnya.
Namun demikian, lanjut Heri, pihaknya mengingatkan bahwa saat ini Tirtanadi kurang maksimal dalam memberikan pelayanan air bersih. Untuk itu, didalam penyesuaian tarif nanti, Tirtanadi berharap masyarakat memahami dan menyetujui langkah yang diambil.
“Karena sejak tahun 2013, kita belum pernah menyesuaikan tarif. Didalam rentang waktu empat tahun tersebut, kita memiliki beban operasional yang tinggi, yakni listrik dan genset yang harus dibayar dengan tarif industri besar. Untuk itu, kita mengharapkan dukungan masyarkat terhadap penyesuaian tarif ini. Agar Tirtanadi bisa lebih prima lagi dalam memberikan pelayanannya,” pungkasnya.
Pemerhati Sosial dari USU Irvan simatupang yang hadir pada kesempata itu mengatakan Tirtanadi memiliki tanggungjawab besar kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan saat ini Tirtanadi sudah dikelola oleh orang-orang yang ahli dibidangnya.
Untuk itu, terhadap penyesuaian tarif ini, jajaran Direksi Tirtanadi tentunya sudah memikirkannya dengan penuh pertimbangan.
“Wajar saja kalau dilakukan penyesuaian tarif, sementara komponen pendukung sudah naik. Maka kalau tidak naik tarif maka tritanadi akan kolaps. Bagaimana kalau PDAM kolaps maka kita tidak akan bisa lagi menikmati air,” tuturnya.
Irvan juga menjelaskan, yang diperlukan masyarakat adalah kuantitas dan kualitas air yang baik. “Karena dalam setiap keluhan pelangga, pasti keluhan klasik yakni kualitas air yang belum memuaskan, kemudian jumlah air yang dibutuhkan apakah sudah tercukupi oleh PDAM. Ketiga air yang mengalir kerumah warga deras atau tidak,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Medan Labuhan, B Nduru mengeluhkan kondisi air PAM yang keruh dan sering mati.
“Setiap Minggunya, air didaerah saya yakni Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan tidak hidup. Selain itu, airnya juga keruh. Karena itu, kami meminta agar hal ini tidak terjadi lagi,” ucapnya seraya menambahkan bahwa selama ini masyarakat tidak mengetahui nomor layanan Tirtanadi. Sehingga setiap keluhan ataupun informasi mengenai pipa bocor, masyarakat atau kepala lingkungan merasa kesulitan untuk menghubungi Tirtanadi.
Menanggapi hal itu, Zulkifli mengatakan pihaknya akan mengecek langsung kondisi air yang ada di Kelurahan Tangkahan. Mengenai nomor layanan pelanggan, masyarakat dapat menghubungi Call Centre Tirtanadi di nomor 1500-922.