Water Park Rindi Wijaya di Labura Hanya Meraup Keuntungan, Sampahnya Dibuang ke Sungai

Water Park Rindi Wijaya Buang Sampah Ke  Sungai (foto/SB/Wandi)
Water Park Rindi Wijaya Buang Sampah Ke Sungai (foto/SB/Wandi)

Sentral Berita| Labura~Tempat rekreasi/hiburan water park Rindi Wijaya yang berlokasi di Dusun Ranto Betul, Desa Sukarame, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Sumatera Utara, dipenuhi ribuan pengunjung yang datang silih berganti menikmati hiburan tahun baru mandi dikolam renang.

Hasil pantauan awak media dilokasi Rindi Wijaya (water park), Senin (2/1/2017) bahkan sampai saat ini  pengunjung masih terlihat ramai, mulai dari balita sampai lansia menikmati suasana kemeriahan tahun baru 2017.

Untuk biaya tiket masuk perorang sebesar Rp,20.000 dan jika pengunjung mengambil pondok dikenakan biaya sebesar Rp,10.000 yang dikutip oleh petugas kebersihan water park.

Bisnis hiburan water park yang dikelola pihak manajemen Rindi Wijaya ini meraup keuntungan besar saat moment hari besar. Pastinya jika pengunjung ramai maka sampahnya juga banyak, baik itu sampah organik dan non organik.

Baca Juga :  Rakor TPIP-TPID se-Sumatera, Wagub Surya Sampaikan Pentingnya Peningkatan Produksi Pangan Lokal 

Ironisnya, saat wartawan mengkonfirmasi pada salah seorang petugas kebersihan perihal sampah yang menumpuk dilokasi bagian belakang pondok, persisnya tumpukan sampah tersebut berada dipinggir sungai.

Petugas kebersihan yang bernama Misnan alias Wak Mis mengatakan ” sampah ini dibuang kesungai bang. Mulai water park ini dibuka sampahnya ya dibuang ke sungai. Dinas kebersihan gak ada masuk kesini untuk mengangkut sampah. Inikan usaha milik perorangan, mungkin pemiliknya tidak mau melaporkan sampahnya ke Dinas Kebersihan biar diangkut.” Ucapnya.

Sementara salah seorang pengunjung Tari Panjaitan (16) Warga Kelurahan Aekkanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura saat dikonfirmasi wartawan mengatakan “saya merasa kurang nyaman akibat tumpukan sampah itu, apalagi posisinya persis dibelakang pondok yang saya tempati. Aroma sampah yang menyengat merusak suasana liburan saya. Apalagi aku kemari untuk menikmati hiburan, ini malah mencium bau sampah” tandasnya.

Baca Juga :  Pemprovsu Dukung Inisiatif DPRD dalam Penyempurnaan Ranperda Kesehatan

Heran juga lihat pihak manajemen Rindi Wijaya (water park) hanya meraup keuntungan saja mau, tapi sampahnya dibuang ke sungai. Inikan bisa merusak ekosistem sungai, bahkan dapat mengakibatkan banjir.

Dihimbau pada Dinas/instansi terkait Pemkab Labura untuk menindak lanjutinya. Sebab sudah seharusnya pengusaha tersebut memberikan kontribusi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pengangkutan sampah oleh Dinas Kebersihan. Dan kedepannya tidak merusak lingkungan sungai. (SB/Wandi)

Tinggalkan Balasan

-->