Eldin Kembali Raih Penghargaan Pembina K3
Jakarta, (Sentralberita)- Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi kembali menerima penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2016 dari Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Republik Indonesia, Muhammad Hanif Dhakiri di Hotel Bidakara Jalan Gatot Subroto Jakarta, Rabu (18/5) malam.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah yang dinilai telah berhasil dan menerapkan K3 dengan baik di peusahaan-perusahaan yang ada di wilayahnya masing-msing.
Bagi Eldin, penghargaan ini merupakan yang kedua kalinya diraih. Sebelumnya saat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan dua tahun silam, orang nomor satu di Pemko Medan itu juga telah mendapatkan penghargaan yang sama. Eldin dinilai telah berhasil dan memberikan kontribusi cukup besar terhadap K3 bagi para pekerja di perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Medan.
Selain Wali Kota Medan, penghargaan Pembina K3 ini jug diterima 13 gubernur se-Indonesia, termasuk Plt Gubsu, Ir H T Erry Nuradi. Kemudian 25 bupati dan wali kota , diantaranya Wali Kota Tebing Tinggi, Bupati Deli Serdang, Bupati Langkat dan Bupati Labuhan Batu Utara. Dengan pemberian penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi para gubernur, bupti dan wali kota untuk terus meningkatkan pembinaan K3 di wilayahnya masing-msing.
Menurut Menaker, salah satu indiktaor pembangunan ketenagakerjaan adalah K3. Secara filosofi K3 mencegah mengurangi terjadinya kecelakaan kerja, termasuk penyakit yang ditimbulkan akibat kerja. Hal itu penting dilakukan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar sehingga produktifitas dari seluruh perusahaan di tanah air semakin meningkat.
Untuk itulah Menaker minta agar para perusahaan menerapkan K3.” Penerapan K3 ini jangan sampai dianggap sebagai beban. Ini merupakan investasi, termasuk perusahaan. Karena itulah pelaksanaan K3 haus menjadi prioritas. Saya minta seluruh duni industry harus menerapkan sistem manajmen K3 dengan melibatkan manajemen perusahaan, serikat pekerja dan para pekerja itu sendiri,” kata Menaker.
Agar pelaksanaan sistem manajemen K3 berjalan dengan baik dan lancer, Menaker minta agar para pengawas tenaga kerja untuk terus melaksanakan pengawasan sehingga seluruh perusahaan benar-benar menjalankan sistem manajemen K3 agar terciptnya zero incident. “Jika tidak ada kecelakaan kerja maupun penyakit yang timbul akibat kerja, tentunya hasil produksi akan lebih meningkat lagi,” ungkapnya.
Selain K3, Menaker juga menyoroti soal pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja. Berdasarkan data yang diperoleh, 85 persen penderita HIV/AIDS mrupakan usia produktif. Tentunya jika hal ini tak disikapi, tentunya berdampak dengan duania usaha, sebab usia produktif merupakan tulng punggung dunia usaha.
Di kesempatan itu Menaker juga memaparkan bahwa 90 persen dari jumlah angkatan kerja yang ada di Indonesia merupakan luluan SLTA, sedangkan tamatan sebayak 68 persen. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah.Untuk itulah pemerintah trus mendorong peningkatan kompetensi tenaga kerja tersebut.
“Kita juga berharap dukungan dari pihak perusahaan untuk meningkatkan komptensi para pekerja, mereka harus memiliki training centre dan program pemagangan kerja yang baik. Kita harus bersama-sama membangun SDM tenaga kerja kita sehingga lebih baik lagi ke depannya,” harapnya.
Usai menerima penghargaan, Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi didampingi Kadis Pendapatan Kota Medan, H.M Husni SE MSi mengaku nagat gembira atas penghargaan yang diberikan langsung dari Manker RI tersebut. Dikatakannya, keberhasilan ini tidak terlepas berkat upaya Pemko Medan beserta jajaran yang terus memberkan perhatian serius terhadap persoalan tenaga kerja di Kota Medana(SB/01/H)