Penertiban PKL Preman VS Tim Gabungan, Tiga Orang Masuk Rumah Sakit

Medan (Sentralberi)- Penertiban pedagang kaki lima yang dilakukan tim gabungan berakhir ricuh, Rabu (30/3) dinihari. Hujan batu menerpa tim gabungan pada saat melakukan penertiban di Jalan Perjuangan dan kawasan Jalan Sutomo sekitarnya. Tragis, 3 orang petugas Satpol PP harus dilarikan ke RSUD dr Pirngadi untuk menjalani perawatan intensif akibat mengalami luka serius di bagian kepala dan pinggang.
Setelah 11 hari penertiban dilakukan, tercatat sudah 6 orang petugas Satpol PP menajdi korban. Meski 6 orang anggotanya terluka namun Kasatpol PP Kota Medan, M Sofyan menegaskan penertiban akan terus dilakukan sampai kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya, termasuk Jalan Perjuangan dan Jalan Rakyat bersih dari pedagang kaki lima yang selama ini menjual sayuran dan buah.
“Tak ada istilah berhenti, penertiban terus kita lanjutkan sampai Jalan Sutomo dan sekitarnya, begitu juga Jalan Perjuangan dan Jalan Rakyat benar-benar steril dari para pedagang. Itu sebabnya waktu penertiban kita perpanjang menjadi 2 bulan!” tegas Sofyan.
Selanjutnya Sofyan menegaskan, aksi pelemparan yang menyebabkan 3 anggotanya menjadi korban bukan dilakukan pedagang melainkan para preman yang memback-up habis pedagang kaki lima selama ini. Hal itu swengaja dilakukan agar para pedagang tetap berjualan sehingga para preman tetap tersebut mendapatkan ‘upeti’.
Dikatakan Sofyan, sebagian besar pedagang kaki lima yang ditertibkan itu merupakan ibu-ibu paro baya, sehingga tak mungkin mereka melempati tim gabungan, terutama petugas Satpol PP dengan brutal. Apalagi berdasarkan laporan beberapa informan yang diturunkannya setiap kali penertiban dilakukan, aksi pelemparan ini murni dilakukan para preman.
“Wajar jika para pedagang masih tetap berani berjualan meski sudah kita tertitibkan berulangkali karena mereka di-back-up para preman. Untuk itu kita minta kepada aparat kepolisian segera mengusut dan menangkap pelaku pelemparan. Sebab, sudah 6 orang anggota kita (Satpol PP) yang menjadi korban pelemparan,” ungkapnya.
Adapun ketiga petugas yang menjadi korban keganasan para preman itu, masing-masing Gani Sukma Nasution (21), mengalami luka koyak di kening sehingga harus mendapatkan 5 jahitan, Aditya Nugroho (25) mengalami luka lebih parah juga di bagian kening sehingga mendapatkan 15 jahitan, serta Syaifullah (33) mengalami luka memar di pinggang. Kini ketiganya dirawat di Ruang Dahlia Kamar 10 RSUP Pirngadi Medan.
Pelempara yang dilakukan para preman ini terjadi pada saat tim gabungan yang dipimpina Kasatpol PP Kota Medan, melakukan penertiban di sekitar Jalan Perjuangan Medan sekitar pukul 03.00 WIB. Ketika mengamankan sayuran dari sejumlah lokasi, termasuk rumah penduduk yang menjadi tempat penyimpanan, tiba-tiba ‘hujan batu’ pun terjadi.
Serangan membabi-buta ini membuat tim gabungan menghentikan penertiban dan bertahan untuk mempertahankan diri. Hujan batu terus berlanjut namun tak seorang pun petugas tim gabungan yang cedera. Hanya saja lemparan yang dilakukan para preman tersebut merusak dua unit mobil dinas milik Satpol PP, kaca depan pecah.
Namun aksi para preman tersebut tidak berlangsung lama, sebab tim gabungan dibantu aparat kepolisian dan TNI berhasil menghalau para preman. Tak mau tertangkap, para preman akhirnya melarikan diri di tengah kegelapan malam. Setelah menguasai keadaan, tim gabungan kembali melanjutkan penertiban.
Selanjutnya tim gabungan bergerak meninggalkan lokasi. Mereka kemudian melakukan penyisiran di kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya. Usai mengamankan sayuran m ilik pedagang di Jalan Bedagai dan lahan milik Kantor Pos di dekat bekas bangunan RRI, tim gabungan selanjutnya bergerak menuju bundaran Jalan Veteran (bekas terminal).
Di tempat tersebut, tim gabungan tetap berjaga sambil beristirahat untuk melepaskan lelah. Tak lama berselang, satu persatu pedagang mendatangi tim gabungan, terutama k earah truk dan pick-up yang berisi sayuran. Mereka selanjutnya minta agar semua asayuran yang telah diamankan tersebut diserahkan kembali.
Namun permintaan tersebut ditolak, kondisi semakin memanas. Para pedagang yang umunya inang-inang ini pun semakin tersulut emosi, mereka pun mencaci-maki para pedagang. Di tengah makian tersebut, tiba-tiba hujan batu menerpa sehingga tim gabungan berhamburan menyelamatkan diri.
Namun apes bagi tiga petugas Satpol PP, masing-masing Gani Sukma Nasution, Aditya Nugroho dan Syaifullah, meski sudah berusaha menyelamatkan diri namun lemparan batu masih mengenai kepala dan tubuh mereka. Gani dan Aditya langsung ambruk lantaran keningnya koyak dihantam batu, sedangkan Syaifullah langsung terduduk setelah pinggangnya terkena lemparan batu.
Ketiganya langsung dibawa ke posko di depan Kantor PD Pasdar Jalan Sutomo. Mereka sempat menjalani perawatan oleh tim medis Dinas Kesehatan Kota Medan dalam satu unit mobil ambulans. Lantaran luka cukup parah, ketiganya langsung dibawa ke RSUD dr Pirngadi untuk mendapatkan perawatan insentif.
Hujan batu berlangsung sekitar dua jam. Para pedagang bersama preman sempat memblokir alan Sutomo untuk menghadang timm gabungan yang hendak kembali ke posko di depan Kanmtor PD Pasar. Namun aksi ini kemudian berhasil dihentikan oleh aparat kepolisian yang tergabung dengan tim gabungan.(SB/01/H)