MAPU-1 UISU Unjuk Rasa Tutut Kopertis

Medan, (Sentralberita)- Aliansi yang mengatasnamakan Mahasiswa UISU Satu (MAPU-1) melakukan unjukrasa ke DPRD Sumut dan kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (22/12).
Dengan membawa poster bertuliskan kekecewaan dan spanduk, ratusan mahasiswa ini melakukan orasi kecamaman terhadap pihak-pihak penguasa yang bersengketa yang ingin mengusai UISU.
“Kami melakukan unjuk rasa ini karena peduli jati diri UISU, peduli dengan pendidikan dan peduli akan perkembangan bangsa,”ujar Koordinator Piasi Junaidi.
Dengan tertib, mereka secara bergantian menyampaikan orasi. Di DPRD Sumut, setelah mereka meminta DPRD untuk merespon tuntutan mereka langsung diterima Muhrid dari praksi Golkar.
Muhrid menyampaikan kepada mahasiswa menyahuti aspirasi mereka dan akan meyampaikan kepada Pimpinan Dewan untuk menindaklanjuti kepada pihak-pihak yang berkompeten.
Dengan berjalan kaki, pengunjuk rasa menuju kantor Gubernur. Di luar pagar kantor Gubernur tersebut kembali mereka menyampaikan orasinya dan meminta pihak Gubernur mendengarkan tuntutannya.
Dengan pegawalan satuan keamanan dari kepolisian maupun Satpol PP kantor Gubernur, Kepala Satpol PP kantor Gubernur Zulkifli T, M Hum bersama Saut Aritonang dari Diknas Sumut mendatangi para mahasiswa.
Kepada mahasiswa UISU itu mereka merespon aspirasi mahasiswa dan akan menindak lanjutinya kepada pihak-pihak yang terkait.”Kami akan menyampaikan ini terutama kepada Kopertis,”ujar sat Situmorang.
Unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa dengan tertib bukti kedewasaan mahasiswa berdemokrasi. Penyampaian aspirasi itu adalah demokrasi,”ujar Zulkifli.
Dalam pernyataan sikapnya, MAPU-1 menuntut ketidak kepercayaan mahasiswa kepada Kopertis, kebiadaban kedua belah pihak yayasan dan rektorat yang melaga/mengadudomba mahasiswa, tidak berfungsinya Muspida Plus untuk menangani permasalahan UISU, usut tuntas propakasi yang melaga mahasiswa, selamatkan aset-aset UISU dari orang-orang yang haus akan harta dan tahta, hadirkan DPR-RI komisi X, Menkunham, dan Menristek untuk menyelesaikan konplik UISU, karena Muspida Plus dianggap telah gagal menyelesaikannya.