Inflasi 2016 Berpotensi Melampaui Batas Sasaran

Sibolga, (Sentralberita)- Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sibolga, Mohammad Junaifin mengungkapkan, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi baik di tingkat pusat maupun daerah dalam pengendalian inflasi.

Kendati inflasi tahun 2015 diperkirakan berada dalam batas bawah rentang sasaran inflasi nasional 4%±1%, namun tantangan pengendalian inflasi pada tahun 2016, tidaklah ringan sehingga perlu upaya mitigasi risiko sejak dini.

BI memprediksi, inflasi 2016 berpotensi melewati batas atas sasaran inflasi nasional. Salah satu risikonya bersumber dari kebijakan energi rumah tangga.

“Risiko inflasi tahun 2016 di antaranya, penyesuaian harga LPG 3 kg sebesar Rp 1.000/kg, pengalihan pelanggan listrik dari daya 450 VA dan 900 VA ke daya 1300 VA, serta dampak penyesuaian tarif listrik rumah tangga golongan 1300 VA dan 2200 VA bagi pelanggan listrik paska bayar,” kata Mohammad Junaifin didampingi Manager Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan BI Sibolga, Agni Alam Awirya, kemarin di Sibolga.

Baca Juga :  Pj Gubernur Sumut Fatoni Latih Tim Humas Tingkatkan Kapasitas Kehumasan dan Publikasi

Dikatakan, tekanan inflasi akhir tahun 2015, diperkirakan bersumber dari kelompok administered prices akibat penyesuaian tarif listrik (tariff adjustment) rumah tangga golongan 1300 VA dan 2200 VA, sesuai harga keekonomiannya yang berlaku sejak tanggal 1 Desember 2015.(SB/01/J)

 

 

Tinggalkan Balasan

-->