Mau Makan Apa, Cek Dulu DNA Tubuh Dengan Prodia Nutrigenomics


Dari.kiri ke kanan: Branch Manager Prodia Medan Titin Agustina, Marketing Manager Prodia Sumatera Marissa Arifin, dr Fini Kollins dan moderator Maria Novalentina, SSi, M.Farm berbicara kepada wartawan di Grha Prodia Jalan S Parman Medan Sabtu (27/7) siang.

sentralberita|Medan~Kebutuhan nutrisi tubuh setiap orang berbeda-beda sehingga untuk mengkonsumsi makanan harus sesuai dengan yang diinginkan tubuh berdasarkan gen DNA supaya hasilnya sesuai harapan.

Hal itu diungkapkan Marketing Manager Prodia Sumatera Marissa Arifin kepada wartawan di kantor Graha Prodia Jalan S. Parm
an Medan, Sabtu (27/72019).

Ia berbicara didampingi Branch Manager Prodia Medan Titin Agustina, dr Fini Kollins dan moderator Maria Novalentina, SSi, M.Farm di sela seminar nasional bertema “Mau makan Apa? Tanya DNA !” Atau “Get nutrified? Ask your DNA!”

Seminar ini diselenggarakan oleh Prodia sekaligus memperkenalkan deteksi baru produk Prodia yakni “Prodia Nutrigenomis”, berupa pemeriksaan DNA untuk mengetahui kebutuhan nutrisi tepat yang sesuai bagi tubuh.

Seminar ini hadir di 22 kota di Indonesia yakni Banda Aceh, Yogyakarta, Batam, Bandung, Pekanbaru, Semarang, Lampung, Medan, Jakarta, Balikpapan, Makassar, Samarinda, Manado, Denpasar, Surabaya, Padang, Bogor, Palembang, Solo, Banjarmasin, Malang dan Cirebon.

Marissa mengatakan 99,9 persen genetik semua manusia itu sama, yang beda cuma 0,1 persen dan inilah yang membedakan ada hitam, putih misalnya dan secara fisik nampak. Tapi ada perbedaan dalam tubuh manusia itu yang tidak nampak seperti gen gendut, kurus dan berbagai jenis lainnya. Jadi gen yang 0,1 persen inilah yang diperiksa. Artinya supaya nutrisi yang dikonsumsi itu tidak sia-sia.

“Jangan pula kita mengkonsumsi nutrisi karena kawan cocok, padahal gen di tubuh kita tidak cocok,” ungkapnya.

Prodia menyadari pentingnya mengedukasi masyarakat tentang kebutuhan nutrisi setiap individu yang berbeda satu sama lain, sehingga dengan mengetahui kebutuhan nutrisi apa yang tepat untuk tubuh dapat menjaga kesehatan dan mencegah timbulnya beragam resiko penyakit.

Saat ini, katanya, sudah menjadi tren di kalangan.masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat seperti diet mayo, diet keto, yoga, zumba, found fit atau lari marathon dan kegiatan fisik lain. Namun mereka belum tahu apakah pilihan makanan dan kegiatan fisik tadi udah tepat untuk tubuh mereka atau belum.

“Selain tidak efektif, tentu kita tidak ingin ketidaksesuaian tersebut malah menimbulkan resiko penyakit,” kata Marissa.

Hal senada diungkapkan Dr dr Dina Keumala Sari, MG, SpGK bahwa makanan “sehat” pun bisa.menyebabkan sensitivitas dan jenis makanan tertentu akan memiliki resiko yang berbeda untuk setiap orang terhadap penyakit tertentu. Masakan cepat saji misalnya, akan mengaktifkan potensi sel kanker, sedangkan makanan yang mengandung gula tinggi punya resiko terjadinya peradangan.

“Hal ini tentu akan menimbulkan risiko penyakit berbeda dengan orang yang sukanya makan buah, sayur dan air putih,” kata dr Dina.

Sementara itu, dr Fini Kollins menambahkan kebutuhan tubuh berdasarkan genetiknya dapat dilakukan dengan pemeriksaan Prodia Nutrigenomics, salah satu rangkaian pemeriksaan Prodia Genomics. Pemeriksaannya dilakukan satu kali seumur hidup untuk.mengetahui efek dari nutrisi terhadap gen serta interaksi antaran gen dan nutrisi yang berkaitan dengan kesehatan.
“Sehingga dapat digunakan sebagai baseline dan guidence untuk melakukan gaya hidup yang sesuai,” jelas Fini.

Branch Manager Prodia Medan Titin Agustina menyebut pemeriksaan Nutrigenomics yang launching awal Juni 2019 ini biayanya Rp7 juta lengkap diperiksa lebih 75 varian ditambah solusi nutrisi apa saja dan olahraga seperti apa yang tepat bagi tubuh.

“Sejak launching hingga sekarang, peminatnya cukup banyak, umumnya dari kalangan wanita usia muda yang memang menginginkan gaya hidup sehat,” kata Titin