Pariwisata Singapura Hadapi Tantangan Terbesar Virus Corona

sentralberita|Medan~Tahun 2020 ini, pariwisata Singapura menghadapi tantangan terbesar wabah virus Corona atau Covid-19, bahkan sejak akhir Januari 2020, turis yang datang ke negara mereka berkurang 20.000 orang per hari hingga sekarang turunnya makin drastis.
Hal itu diungkapkan Mohamed Firhan Abdul Salam, Area Director STB Indonesia (Jakarta) didampingi Paul Chu, Senior Manager STB Indonesia kepada wartawan di Medan Senin (9/3/2020) malam.
Mohamed mengatakan penurunan terbesar dari turis China, apalagi sejak ditutupnya penerbangan dari dan ke China Pebruari 2020. “Secara otomatis 20 persen market China hilang yang berdampak pada lesunya hotel dan travel,” katanya.
Target wisatawan mancanegara (Wisman) yang masuk ke Singapura pada tahun 2019 sebesar 19,1 juta orang dengan penerimaan 27,1 miliar dolar Singapura, tumbuh sebesar 0,5 persen.
Biasanya tahun depannya target akan meningkat sekira 3 persen. Namun untuk tahun 2020 ini, target justru berkurang 25-30 persen dari target tahun 2019 dengan berkurangnya lebih 20.000 orang turis per hari dari awal tahun ini.
“Inilah dampak virus Corona yang menghantam pariwisata Singapura khususnya sektor perhotelan, travel agent dan industri pariwisata lainnya,” kata Mohamed.
Ia menyebut di Singapura ada 150 yang terkena virus Corona dari warga Singapura maupun turis mancanegara. Dari jumlah itu, 90 orang sudah sembuh dan pulang, sedangkan 60 orang lagi masih di Rumah Sakit.
Wabah virus juga pernah melanda dunia yakni SARS tahun 2003 dan MARS tahun 2009 dan keduanya hilang dalam beberapa bulan.
Oleh karena itu, katanya, saat ini STB tidak melakukan upaya apapun untuk menggaet turis karena percuma saja, virus Corona masih mengkhawatirkan dunia. Dalam dua bulan ini hanya melakukan recovery atau pemulihan.
“Yang diharapkan market tercepat adalah turis dari Indonesia karena jaraknya yang dekat dengan Singapura,” ungkap Mohamed, seraya menyebut turis dari Indonesia selama ini, nomor dua terbesar setelah China. Tahun 2019 turis dari Indonesia sebanyak 3,11 juta orang yang sekaligus merupakan angka rekor tertinggi.
“STB menggandeng sektor pariwisata Singapura untuk menghadapi tantangan wabah virus Corona atau Covid-19,” katanya.
Ia menyebut beberapa tindakan serius telah diimplementasikan oleh STB untuk melindungi kesehatan dan keamanan seluruh wisatawan termasuk wisatawan Indonesia. Sebuah Tourism Recovery Action Task Force terdiri dari para stakeholder yang berasal dari sektor publik dan swasta, termasuk STB. Juga telah dibentuk membuat rencana pemulihan dan pertumbuhan ke depan.
“Bisnis pariwisata kami akan bangkit dengan kuat setelah terpaan Covid-19,” tegas Mohamed optimis.
Menurutnya, angka kunjungan wisatawan pleasure dari Indonesia (+3 persen) dan Amerika Serikat (+13 persen). Sebanyak 11 dari 15 negara yang menjadi sumber utama wisatawan Singapura mencatat angka pertumbuhan wisatawan pada 2019.
Sembilan pasar diantaranya Indonesia, Tiongkok, Australia, Filipina, Amerika Serikat, Korea Selatan, Inggris, Vietnam dan Jerman. (SB/Wie)