Selalu Dikasari, Rosidah Pukuli Suaminya dengan Tembilang dan Kayu

sentralberita|Medan~ Sebilah tembilang bergagang kayu, kayu broti yang patah 3 bagian, dan sebatang kayu gagang sapu yang juga sudah patah 3 bagian diletakkan di meja, saat pers konferensi kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan korban seorang pria bernama Iskandar Parinduri (55), Senin (24/2/2020).
Seorang perempuan bernama Yetti Rosidah (50), dengan penutup wajah tangannya diborgol menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Panit Reskrim Polsek Deli Tua, IPDA Bambang Wahid mengatakan, kasus (KDRT) yang menimpa Iskandar Parinduri oleh sang istri, Yetti tersebut terjadi pada Minggu (23/2/2020).
Kejadian itu, kata dia, dilakukan di rumah mereka di Jalan Sejarah, Desa Mekar Sari, Kecamatan Deli Tua, Deli Serdang.
Kepada wartawan, Bambang menjelaskan kronologis kejadiannya, pada hari Minggu (23/2/2020) sekitar pukul 17.00 wib, Yetti datang ke Polsek Deli Tua melaporkan bahwa dia menduga telah membunuh suaminya.
“Oleh Polsek Deli Tua, Pawas IPDA Jorry Sianturi dan tugas lapangan mengecek tempat kejadian perkara (TKP) ke Jalan Sejarah dan menemukan seorang laki-laki sudah berlumuran darah,” katanya.
Oleh petugas, lanjut Bambang, laki-laki tersebut dibawa ke Rumah Sakit Sembiring untuk diiberi perawatan. Selanjutnya, kata dia, Yetti diamankan, diperiksa karena telah melakukan KDRT dengan memukul bagian kepala dan badan korban.
“Kita mendalami motifnya, sementara dipersangkakan Pasal 44 ayat 1 dan 2 dari UU RI No. 23/2004 tentang penghapusan kekerasan dalam lingkup rumah tangga dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara,” katanya.
Dijelaskannya, pihaknya tidak ada menemukan perrencanaan. Menurutnya, tindakan Yetti adalah spontanitas karena telah merawat suaminya yang sakit stroke selama 2,5 tahun namun kerap dimarahi dan dimaki-maki suaminya.
“Yetti sempat prgi ke psikiater tahun 2018 untuk berkonsultasi karena terlalu berat. Mengenai menyerahkan diri, bisa menjadi salah satu hal yang meringankannya jika sampai ke ranah pengadilan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Yetti mengaku tindakannya diawali dengan pertengkaran yang sering terjadi. Dia mengaku tidak tahan karena selalu dikasari oleh suaminya yang stroke sejak 2,5 tahun yang lalu. “Dia selama ini melempar, memaki apa yang dapat dilemparkannya. Dijambaknya apa itu semua saya, nggak tahan lagi saya, saya pukul lah. berdarah kepalanya,” katanya.(SB/01).