Diduga Kwh Meter Pasca Bayar Hasil Bongkaran Diperjual-Belikan
Sentralberita| Tebingtinggi~ Imran aktivis LSM BISON RI Kota Tebing Tinggi kepada media ini menyampaikan kekecewaanya terhadap kinerja dan system ke-administrasian serta kordinasi antar petugas pegawai PLN Ranting Tebing Tinggi, yang dirasa memberatkan pelanggan atau konsumen,Rabu(23/11).
Imran mensinyalir kwh meter pra bayar milik konsumen Riswin(32) warga lk.IV Kelurahan Bagelen Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi tidak berfungsi akibat dari ketidak- becusan kinerja petugas PLN Ranting Tebing Tinggi didalam menerima dan memproses permohonan pengadaan kwh meter dari pasca bayar ke pra-bayar(token),karena data pelanggan (Riswin) tidak sesuai dengan alamat yang dimohonkan dan ini terungkap pada saat Riswin melaporkan gangguan pada petugas Pln dan menyatakan kwh meternya tidak berfungsi disaat hendak mengisi pulsa kwh akibat dari nama pelanggan tidak sesuai dengan alamat lokasi tinggal pelanggan.
Diberkas tertera nama pelanggan tertulis Riswin beralamat di Sei Sigiling Desa Gelam Serdang Bedagai,sementara waktu bermohon untuk penyambungan arus dan pengadaan kwh meter melampirkan poto kopy KTP Kota Tebing Tinggi dimana Riswin tinggal saat ini.
Karena itu, oleh petugas Riswin diminta bermohon kembali ke Pln untuk membalik- namakan kwh meter milik Riswin agar sesuai nama dengan alamat dan dikenakan biaya sebesar Rp.800.000,-.
“ya jelas saja Riswin keberatan,karena kesalahan awal bukan dari Riswinnya tetapi pihak PLN yang tidak becus dalam mengisi data permohonan pengadaan kwh meter pasca bayar Riswin sejak awal”terang Imran.
”Jika diurut dari awal biaya yang sudah dikeluarkan oleh Riswin ke PLN mencapai 1,7 juta rupiah,Rp.1,4 juta biaya kwh meter pasca bayar dan Rp.300 Ribu kwh pra bayar dan ini mau dibebankan pula lagi biaya untuk balik nama sebesar Rp.800 ribu karna kelalaian pihak PLN”sambung Imran.
Imran mendesak agar pihak PT.PLN (Persero) Indonesia untuk menyelesaikan persoalan kwh meter milik Riswin yang sejak 15 Oktober lalu tidak berfungsi sehingga petugas menyambung langsungkan arus dari tiang kerumah Riswin yang dianggap berbahaya bagi keselamatan penghuninya.Dan Imran juga mengecam Manager PLN Ranting Tebing Tinggi Sainan yang dinilai tidak menghargai wartawan dan Lsm yang hendak konfirmasi.(SB/jhontob)