56 Petani Swadaya Raih Dana Hibah BPDPKS

sentralberita|Medan~Sebanyak 56 petani sawit yang tergabung dalam Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Putra Tani Jaya memperoleh dana hibah dari Badan Pusat Dana Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp3,1 miliar.    

Proses pemberian dana hibah, itu berdasarkan keterangan resmi yang diterima dari Sinar Mas Agribusiness Food, Kamis (28/11/2019) sore, disebutkan bahwa  PT Kresna Duta Agroindo, anak usaha Sinar Mas Agribusiness Food bersama dengan Gapoktan Putra Tani Jaya, BPDPKS, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jambi, menandatangani perjanjian kerjasama kemitraan strategis.   

Kerjasama yang dilakukan untuk melakukan peremajaan kelapa sawit di Desa Rasau, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
   

Kemitraan strategis itu membuat 56 petani sawit swadaya tersebut memperoleh dana hibah sebesar Rp3,1 miliar atau Rp25 juta per hektar.
   

Dana hibah itu ditujukan untuk penyediaan bibit, pupuk dan bantuan teknis budidaya terkait proses replanting di lahan seluas 124 hektar.     Ketua Gapoktan Putra Tani Jaya H Sis Sumanto mengatakan dana hibah dari BPDP-KS sebesar Rp 25 juta per hektar akan sangat meringankan beban untuk melakukan peremajaan kebun.

Baca Juga :  Pelantikan Pengurus DPD GAMKI Sumut, Bobby Nasution Sebut Mitra Strategis Membangun Ruang Kolaborasi

“Selain itu, penyediaan bibit unggul dan bersertifikat, pupuk dan dukungan pengelolaan budidaya agronomi yang baik dari Sinar Mas Agribusiness and Food akan menjamin peremajaan kebun kami dapat terlaksana dengan baik,” katanya.   

Sis Sumanto menambahkan kebun kelapa sawit Gapoktan Putra Tani Jaya merupakan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Trans yang telah berusia lebih dari 25 tahun. Kondisi pohon-pohon yang sudah tua membuat kebun kelapa sawit yang ada kurang produktif. Di area tersebut, terdapat sekitar 18.200 hektar perkebunan kelapa sawit PIR Trans yang memiliki kondisi yang serupa.   ..

Sementara itu Susanto Yap selaku CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Provinsi Jambi menyebutkan, melalui program kemitraan ini, para petani akan mendapatkan akses bantuan finansial dan praktik pengelolaan kebun kelapa sawit terbaik untuk melakukan peremajaan perkebunannya.    

Ia yakin, dengan adanya peningkatan produktivitas, maka pendapatan petani pun meningkat, dan dengan demikian diharapkan 
akan memberikan multiplier effect yang positif terhadap kesejahteraan petani, keluarganya maupun masyarakat sekitarnya.   

Baca Juga :  Konsulat Medan Rayakan Kemitraan 75 Tahun AS-RI dan Hari Kemerdekaan Amerika

Susanto Yap mengatakan, tngginya minat petani plasma dengan adanya dana hibah BPDPKS ini memberikan dampak yang sangat baik untuk mengurangi beban petani plasma dalam meremajakan kebunnya. 
   

Ia menegaskan, sebagian besar industri kelapa sawit Indonesia ditopang oleh petani swadaya. Namun demikian, ada berbagai tantangan yang ditemui antara lain kondisi tanaman sudah berumur diatas 25 tahun dengan tinggi lebih dari 15 meter yang menyebabkan menurunnya hasil tandan buah (TBS) segar 15-20 ton/hektar/tahun. 
   

“Selain itu, kondisi tersebut juga mengakibatkan rendahnya pendapatan petani plasma yang mencapai Rp 1.000.000 hingga 1.500.000/bulan/hektar,” ujar Susanto Yap.
   

Oleh karena itu, ia melihat dibutuhkan sebuah program kemitraan yang mampu meningkatkan kesejahteraan hidup para petani swadaya di Indonesia.    

 “Masih banyak kebun kelapa sawit masyarakat yang sudah tua dan tidak produktif di sekitaran kebun PT KDA. Kami berencana di tahun 2020, untuk dapat membantu para petani lainnya dengan melakukan peremajaan dengan program kemitraan yang serupa untuk luasan kebun sekitar 1.700 hektar,” tegas Susanto Yap. (SB/wie)

-->