Personel Polrestabes Medan Diajak Pahami Tupoksi

KAPOLRESTABES Medan, Kombes Pol Dr H Dadang Hartanto SH SIK MSi saat Memipin Apel di Mapolrestabes Medan

Sentralberita | Medan-Guna memaksimalkan perannya dalam melaksanakan tugas, personel Polrestabes Medan diajak untuk memahami Tugas Pokok dan Fungsinya (Tupoksi).

Ajakan tersebut disampaikan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MSi saat memimpin apel sekaligus mengecek kelengkapan personel di Lapangan Apel Mapolrestabes Medan, Jalan H M Said No.1 Medan, Senin (14/10/2019).

Tampak hadir Wakapolrestabes Medan, AKBP Rudi Rifani SIK, para Kabag, Kasat, Kasi dan Kapolsek jajaran serta personel Polrestabes Medan.

“Karena tupoksi itu adalah mengelola keamanan, menjaga keamanan, mengetahui pengamanan mulai dari pengamanan perorangan, individu yang mungkin kategorisasinya orang biasa, VVIP maupun pengamanan kelompok, masyarakat, pengamanan objek, pengamanan tempat wilayah. Itu tugas pokok kita,” ujar Kombes Pol Dadang.

Lebih lanjut dijelaskan Abiturien Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 1994 ini, bahwa cara mengamankannya mulai dari langkah-langkah deteksi dini yakni pre-emtif, preventif sampai dengan penegakan hukum.

“Jadi saya ingatkan lagi tugas pokok kita adalah mengamankan Harkamtibmas dalam tugas pokok Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 yaitu tugas pokok kita mulai dari penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat,” jelasnya.

Disebutkan Dadang, intinya adalah, kalau melihat polisi maka orang akan berpikir aman.

Deteksi dini dibarengi dengan pre-emtif, orang yang akan melakukan kejahatan diimbau untuk tidak melakukan kejahatan dipengaruhi pikirannya, pandangannya sehingga orang yang semula akan melakukan kejahatan jadi mengurungkan niatnya itu.

“Itu pada tataran niat. Saya ingatkan kembali ini sama rekan-rekan. Ini pelajaran dasar kita ketika kita melaksanakan tugas sebagai seorang Polisi. Pre-emtif sasarannya adalah niat, kesadaran orang, mindset cara berpikirnya niat akan melakukan kejahatan atau orang yang tidak melakukan kejahatan maindset pikiran dan niatnya dipengaruhi untuk mendukung polisi mulai dari dia tidak melakukan kejahatan sampai dia mengimbau orang lain untuk mengajak menjadi orang yang mematuhi hukum sampai dia mungkin memberikan kontribusi secara fisik untuk menjaga keamanan di lingkungannya,” sebut peserta terbaik pada Pendidikan Regional (Dikreg) ke-26 Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Tahun 2017 ini.

Baca Juga :  Kabid Humas Sumut: Media Sosial bukan Sekedar Opsional, Tetapi Keharusan

Minimal, dituturkan Kombes Pol Dadang, kalau dia berangkat kerja mengunci pintu, mengunci jendela, titipkan kunci kepada tetangganya sampai yang profesional, pamswakarsa yaitu menjadi satpam/security.

“Itu fisik yang digunakan hingga orang mendukung polisi, mendukung keamanan dengan memberikan sejumlah materi karena kekurangan karena polisi dianggap perlu untuk melengkapi sarana prasarana nya misalkan perusahaan perusahaan memiliki CSR mau membelikan kendaraan untuk patroli, memberikan anggaran operasional misalkan Pemda dengan hibah jadi itu tahapan-tahapannya,” tuturnya.

Selain itu, Dadang memaparkan, pre-emtif itu mulai dari yang akan melawan kejahatan serta mendukung baik secara lisan, fisik maupun materi dilapis dengan kegiatan kepolisian yang bersifat preventif menjaga agar situasi yang berpotensi terjadi kerawanan dijaga secara fisik.

“Nampak di situ mulai dari kegiatan kepolisian preventif yang bersifat tertutup, soft, tidak kelihatan bersifat tertutup, pengamanan tertutup sampai menunjukkan identitasnya,” urai Kombes Pol Dadang.

Baca Juga :  4 Buron Kasus Narkoba 117 Kg Diburu Polda Sumut

Pengamanan bersifat tertutup tapi dia kelihatan melakukan pengamanan preventif, itu akan memberikan efek deteren, efek pencegahan sampai menggunakan seragam mulai dari seragam dinas juga akan menimbulkan efek pencegahan apabila melakukan ancaman apabila melakukan langkah-langkah tindakan maka ada tahapan -tahapannya.

“Saya perlu mengingatkan, karena kita semua sudah lupa hari ini untuk melakukan tugas kepolisian kita baik mereka yang ada di tugas di staf maupun adanya tugas operasional. Dari penampilan saja dia sudah tidak siap, baik itu perwira maupun teman-teman bintara yang langsung berhadapan dengan kerawanan itu. Senjata polisi yang paling ringan adalah yang pakai peluit,” imbuh Kapolrestabes Medan.

Karena itu, Dadang memerintahkan personelnya agar memiliki kesiapan.

“Hari ini, saya perintahkan semuanya yang menggunakan seragam wajib memakai pluit, borgol dan tongkat. Untuk Reskrim saya minta wajib menggunakan borgol dan setiap petugas keamanan dalam melaksanakan tugas wajib diperiksa peralatan,” imbuhnya.

Kita bicara pertama pengamanan VVIP, mereka sudah siap wallprinya (Pengawas Pribadi) ring 1 maupun ring 2 yang ada petugas atau perwira yang bertanggung jawab untuk mengamankan itu, yang mengkoordinir pengamanan itu termasuk Kapolsek.

“Saya minta Kapolsek wajib hadir sebagai petugas yang mengkoordinir keamanan, pengawas sebagai manajer keamanan. Mengawasi situasi yang berkembang dan mengatur, melihat celah-celah kekurangan dalam sistem pengamanan itu yang sama sifatnya dinamis,” kata Dadang memungkasi. (sb.rs)

-->