Jelang Ramadhan, Harga Pangan Naik Cabai Merah Picu Inflasi Sumut

sentralberita|Medan~Menjelang tiga hari lagi masuk bulan suci Ramadhan 1440 H atau tahun 2019, harga pangan mengalami kenaikan signifikan, khususnya sayur mayur seperti cabai merah, bawang putih dan tomat.

Informasi yang diperoleh Berita dari sejumlah pasar tradisional di Medan Kamis (2/5) menyebutkan kenaikan itu terjadi sejak minggu terakhir di bulan April 2019. Sedangkan puasa Ramadhan diperkirakan jatuh pada 6 Mei 2019.

Harga cabai merah pada Senin (2/5) di posisi Rp45.000 per kg, Minggu (1/5) masih Rp44.000 per kg. Selain cabai merah, harga bawang merah juga naik menjadi Rp38.000 per kg, bahkan bawang putih mencapai Rp70.000 per kg , cabai kecil Rp45.000 per kg dan tomat buah Rp15.000 per kg.

“Barang kosong,” ungkap br Tarigan, salah seorang pedagang di Pasar Simpang Limun Merah Senin (2/5).

Pedagang lainnya, mengaku kalau mau bulan puasa, hampir semua harga pangan mengalami kenaikan. Harga kacang panjang saja mencapai Rp15.000 per kg, biasanya hanya Rp7.000 per kg.

Mugiono, dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut kepada wartawan di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mengatakan harga cabai merah naik di pasarar karena produksi berkurang.

Baca Juga :  Polres Dairi Gelar Pengamanan Kirab Obor Api PON XXI Aceh -Sumut

Menurut dia, Kabupaten Batubara yang merupakan daerah penghasil cabai merah, ternyata kini di lahan tersebut sudah terjadi alih fungsi lahan dari cabai merah ke tanaman padi. Selain itu, tanaman cabai merah di Kecamatan Air Putih seluas 200 hektar mulai tahun 2019 ini beralih fungsi pula ke tanaman padi. Akibat tak ada lagi potensi tanaman di sana karena tanah nya capek terus menerus di tanami cabai merah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut menyebutkan kenaikan harga cabai sekarang tidak perlu dikhawatirkan karena masih wajar. “Sekalipun bulan April ini terjadi inflasi yang dipicu kenaikan cabai merah, tapi tidak perlu dikhawatirkan. Kalau naiknya sampai Rp60.000 lebih per kg, baru perlu jadi perhatian,” katanya.
Inflasi Sumut

Syech Suhaimi menambahkan empat kabupaten/kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut mengalami inflasi yakni Sibolga sebesar 1,15 persen, Pematang Siantar sebesar 1,03 persen dan Padang Sidempuan sebesar 0,36. Gabungan empat kabupaten/kota IHK di Sumut di bulan April sebesar 1,23 persen.

Di empat kota IHK itu, katanya, komoditi cabai merah, bawang merah, bawang putih, cabai hijau dan tomat buah memberi andil inflasi yang besar sekali terhadap inflasi.

Baca Juga :  Dorong Peningkatan Ekonomi di Daerah 3T, Pertamina Patra Niaga Resmikan Tujuh Titik BBM Satu Harga Klaster Sumatera

“Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks seluruh kelompok pengeluaran,” jelas Suhaimi di Kantornya Jalan Asrama nomor 179 Medan, Kamis (2/5)’

Suhaimi menyebut kelompok pengeluaran itu yakni kelompok bahan makanan sebesar 4,94 persen, kelompok makan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,12 persen. Ada juga kelompok sandang sebesar 0,67 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,23 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,07, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen.

“Namun, komoditas utama penyumbang inflasi selama bulan April 2019 di Medan antara lain cabai merah, bawang merah, bawang putih, kontrak rumah, mobil, kacang panjang dan cabai hijau,” terangnya.

Suhaimi juga menambahkan dari 23 kabupaten/kota di Sumut yang tercatat inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Medan sebesar 1,30 persen dengan IHK sebesar 140,66 dan terendah terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,16 persen dengan IHK 133,84. (SB/wie)

-->